Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 9 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.787 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.796 per dolar AS.
Menurut Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi, penguatan ini dipengaruhi keputusan Presiden AS Donald Trump yang tak memberlakukan tarif sebesar 145 persen terhadap barang elektronik dari China.
“Langkah tersebut menawarkan sedikit kelegaan bagi perusahaan-perusahaan besar AS dengan eksposur impor yang besar ke China,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Melansir dari Anadolu Agency, pemerintahan AS mengecualikan sekitar 20 produk barang elektronik seperti telepon pintar, komputer, router, chip semikonduktor, dan perangkat serupa lainnya dari tarif resiprokal yang diterapkan kepada negara lain, termasuk China.
Kendati begitu, Presiden AS bersiap-siap untuk mengumumkan tarif impor terpisah untuk barang elektronik sebesar 20 persen.
Pernyataan Trump terkait hal tersebut membuat investor semakin waspada, mengingat China membalas kebijakan tarif sebesar 125 persen setelah AS memberikan tarif 145 persen sepanjang pekan lalu.
“Perang dagang yang mengerikan antara ekonomi terbesar dunia diperkirakan akan mengguncang rantai pasokan global dan pertumbuhan ekonomi, dengan (perkiraan) setidaknya 50 persen kemungkinan resesi AS tahun ini,” ungkap Ibrahim.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.773 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.805 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kurs rupiah menguat jadi Rp16.787 per dolar AS