Asuransi yang melindungi usaha pertanian ini penting mengingat letak geografis Kabupaten Bekasi yang merupakan dataran rendah dan wilayah hilir dari daerah aliran sungai yang menjadi faktor penyebab banjir.
Tak hanya penanganan areal sawah terdampak banjir, pemerintah daerah juga menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna mencegah dampak kekeringan pada lahan persawahan dari potensi puncak fenomena El Nino pada Agustus-September tahun ini.
Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi sudah menyosialisasikan pola tanam kepada para petani yang mengelola lahan sawah tadah hujan maupun sumber air yang berasal dari irigasi, sesuai instruksi Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan sebagai upaya mitigasi dampak El Nino.
Apabila lahan pertanian tergolong rawan kekeringan maka para petani diminta tidak memaksakan diri melakukan tanam padi namun disarankan untuk beralih menanam palawija seperti jagung atau kedelai yang membutuhkan sedikit air untuk menghindari puso atau gagal panen.
Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi juga telah memetakan lahan pertanian yang mengalami kekeringan akibat terdampak fenomena El Nino sebagai upaya mitigasi dalam rangka meminimalisir potensi kerugian petani.
Berdasarkan laporan tim lapangan sampai dengan Minggu (6/8), sejumlah wilayah pertanian di daerah itu sudah mulai terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino.
Areal persawahan seluas total 1 hektare berstatus lahan persemaian di Kecamatan Tambelang sudah mengalami kekeringan. Sebanyak 17 hektare lahan pertanaman di kecamatan itu juga mengalami kondisi serupa.
Pemerintah daerah menindaklanjuti temuan lapangan itu melalui pompanisasi saluran sekunder ke areal persawahan dengan menyiapkan dua pompa ukuran tiga inci. Juga kerja bakti di saluran tersier sepanjang 1 kilometer.
Kabupaten Bekasi melindungi areal sawah, menjaga swasembada pangan
Oleh Pradita Kurniawan Syah Senin, 7 Agustus 2023 10:30 WIB