Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menerima bantuan berupa dana operasional siap pakai serta 15 jenis logistik dan peralatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendukung kebutuhan penanganan siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Pemberian bantuan diserahkan saat kegiatan rapat koordinasi siaga darurat bencana hidrometeorologi wilayah Jawa Barat bersama BNPB dan pemerintah provinsi setempat di Gedung Pakuan, Bandung.
"Bantuan dana operasional sebesar Rp200 juta berikut perlengkapan kebencanaan ini digunakan untuk mendukung optimalisasi siaga darurat dan harus segera dilaporkan pemakaian dalam waktu satu bulan ke depan," kata Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Jaoharul Alam di Cikarang, Jumat.
Ia mengatakan dalam rapat koordinasi tersebut, pemerintah kota dan kabupaten se-Jawa Barat diminta untuk memeriksa kembali kesiapsiagaan menghadapi musim hujan sekaligus mengantisipasi potensi terjadi bencana hidrometeorologi menjelang libur Natal 2024 dan tahun baru 2025.
"Yang pertama disampaikan tadi, kita harus menyiapkan kesiapsiagaan dengan membuat Peraturan Bupati Bekasi tentang persiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat," katanya.
Sebagai upaya optimalisasi penanganan itulah, seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Barat pun menerima bantuan dana operasional siap pakai dengan nominal serta perlengkapan yang sama.
"Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung logistik serta peralatan penanganan siaga banjir, longsor, curah hujan ekstrem, abrasi, angin kencang dan puting beliung di masing-masing wilayah," katanya.
Belasan logistik serta peralatan yang diterima mencakup paket sembako, makanan siap saji, perlengkapan kebersihan, selimut, matras, kasur lipat, terpal, geobag, velbed, light tower, pompa alkon, gergaji mesin, tenda pengungsi, tenda keluarga serta perahu karet berikut mesin perahu.
Jaoharul mengungkapkan kondisi terkini kebencanaan di wilayah Kabupaten Bekasi berdasarkan laporan masyarakat mencakup musibah banjir di Kecamatan Karangbahagia serta kejadian tanggul jebol di Kecamatan Sukatani.
"Ada satu tanggul jebol di Kecamatan Sukatani dan laporan dari Karangbahagia yang terkena banjir. Itu sudah ditangani langsung oleh BPBD Kabupaten Bekasi," katanya.
Kepala BNPB Jawa Barat Letjen TNI Suharyanto mengatakan Jawa Barat merupakan salah satu wilayah kategori tinggi ancaman bencana banjir dan longsor sehingga bantuan yang diberikan ini dapat digunakan pemerintah daerah untuk langsung mengambil respon cepat terhadap bencana yang datang.
"Bantuan dana operasional sebesar Rp200 juta berikut perlengkapan kebencanaan ini digunakan untuk mendukung optimalisasi siaga darurat dan harus segera dilaporkan pemakaian dalam waktu satu bulan ke depan," kata Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Jaoharul Alam di Cikarang, Jumat.
Ia mengatakan dalam rapat koordinasi tersebut, pemerintah kota dan kabupaten se-Jawa Barat diminta untuk memeriksa kembali kesiapsiagaan menghadapi musim hujan sekaligus mengantisipasi potensi terjadi bencana hidrometeorologi menjelang libur Natal 2024 dan tahun baru 2025.
"Yang pertama disampaikan tadi, kita harus menyiapkan kesiapsiagaan dengan membuat Peraturan Bupati Bekasi tentang persiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat," katanya.
Sebagai upaya optimalisasi penanganan itulah, seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Barat pun menerima bantuan dana operasional siap pakai dengan nominal serta perlengkapan yang sama.
"Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung logistik serta peralatan penanganan siaga banjir, longsor, curah hujan ekstrem, abrasi, angin kencang dan puting beliung di masing-masing wilayah," katanya.
Belasan logistik serta peralatan yang diterima mencakup paket sembako, makanan siap saji, perlengkapan kebersihan, selimut, matras, kasur lipat, terpal, geobag, velbed, light tower, pompa alkon, gergaji mesin, tenda pengungsi, tenda keluarga serta perahu karet berikut mesin perahu.
Jaoharul mengungkapkan kondisi terkini kebencanaan di wilayah Kabupaten Bekasi berdasarkan laporan masyarakat mencakup musibah banjir di Kecamatan Karangbahagia serta kejadian tanggul jebol di Kecamatan Sukatani.
"Ada satu tanggul jebol di Kecamatan Sukatani dan laporan dari Karangbahagia yang terkena banjir. Itu sudah ditangani langsung oleh BPBD Kabupaten Bekasi," katanya.
Kepala BNPB Jawa Barat Letjen TNI Suharyanto mengatakan Jawa Barat merupakan salah satu wilayah kategori tinggi ancaman bencana banjir dan longsor sehingga bantuan yang diberikan ini dapat digunakan pemerintah daerah untuk langsung mengambil respon cepat terhadap bencana yang datang.