Ia menambahkan jumlah ruang kelas yang rusak seringkali datanya bisa lebih banyak, karena yang sebelumnya masuk kategori rusak sedang bisa jadi beberapa hari kemudian menjadi berat.
"Untuk SD misalkan datanya dinamis, rusak hari ini, runtuh di hari berikutnya," kata Ade.
Ia mengimbau pihak sekolah agar tidak menggunakan bangunan rusak berat untuk kegiatan belajar mengajar karena bisa mengancam keselamatan siswa maupun gurunya.
"Kita sudah antisipasi untuk sekolah rusak membahayakan jangan diisi," katanya.
Baca juga: Pesepeda dari berbagai daerah meriahkan Event Gowes Wisata LBC#05 di Garut