Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan stok beras yang dimiliki pemerintah aman hingga awal triwulan I-2022 apabila terjadi kemunduran jadwal pada musim panen pertama tahun depan.
"Prediksi kita Januari belum ada panen, tapi stok yang ada di Bulog masih memadai, jadi tidak usah khawatir," kata Budi Waseso dalam konferensi pers di kantor Perum Bulog Jakarta, Selasa.
Baca juga: Dirut Bulog: Tiga tahun berturut-turut Indonesia tidak impor beras
Budi Waseso memprediksi jadwal panen padi mundur disebabkan fenomena El Nino yang biasanya petani mulai panen pada Februari, bisa mundur ke Maret atau bahkan April.
Kendati demikian, Budi Waseso menyebut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan produksi beras dalam negeri pada triwulan I-2022 sebanyak 11,61 juta ton.
"Artinya kalau kebutuhan masyarakat Indonesia 2,6 juta ton per bulan, dikalikan tiga, masih surplus," kata Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas.Namun apabila kondisi cuaca tidak menentu dan menyebabkan mundurnya musim panen, Buwas menegaskan Bulog masih punya stok yang memadai.
Baca juga: Bulog bagikan beras fortifikasi dan edukasi gizi ke warga Sukabumi
"Masyarakat tidak usah takut akan ketersediaan beras. Pemerintah melalui Bulog telah siapkan antisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," katanya.
Buwas yang merupakan mantan Kabareskrim Polri dan Kepala BNN tersebut menekankan bahwa Bulog sudah teruji menyediakan pangan pokok yaitu beras di masa sulit pada pandemi COVID-19 pada 2020 dan 2021.
Baca juga: Bulog beri bantuan beras fortifikasi tangani "stunting "di Sukabumi