Sukabumi (ANTARA) - Perum Bulog melalui program Bulog Peduli Gizi memberikan bantuan paket pangan bergizi berupa beras fortifikasi Fortivit dan sarden kaleng untuk membantu menangani balita stunting atau kurang gizi kronis di Desa Kertajaya dan Desa Cihaur Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Direktur Supply Chain Perum Bulog dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto, Jumat mengatakan program Bulog Peduli Gizi yang merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan memberikan 2.328 paket pangan kepada 97 keluarga dengan balita stunting yang dilakukan secara berkelanjutan hingga tiga bulan.
"Bulog selaku perusahaan BUMN bidang pangan pasti wajib memerhatikan gizi masyarakat. Bulog selalu memyiapkan produk berkualitas dan bervitamin. Kita rilis beras Fortivit dengan kandungan vitamin tinggi," kata Suyamto.
Beras fortifikasi produksi Bulog yang bernama Fortivit memiliki kandungan vitamin A, B1, B3, B6, B12, asam folat, zat besi, dan seng. Suyamto mengharapkan dengan masyarakat mengonsumsi beras Fortovit bisa meningkatkan gizi masyarakat khususnya bagi balita dengan pertumbuhan fisik di bawah garis merah pada buku panduan pertumbuhan anak, serta bagi masyarakat secara umum untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi Covid-19.
Selain pemberian produk pangan bergizi, program Bulog Peduli Gizi juga mengadakan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis bagi lansia, edukasi pemahaman balita sehat dan pencegahan stunting, serta sosialisasi dan edukasi pola hidup bersih dan sehat.
Suyamto mengatakan program penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi oleh Bulog ini akan dilakukan secara berkelanjutan dengan dipantau dan dievaluasi oleh tim dokter dari Bulog.
Selain melakukan program CSR melalui bantuan pangan bergizi, Bulog juga akan menyalurkan program CSR dalam bentuk peningkatan kesejahteraan penduduk sekitar yaitu dengan pembangunan gudang penyimpanan beras modern atau silo dan pabrik pengering gabah.
Pabrik tersebut nantinya akan digunakan oleh Bulog untuk memproses dan menyimpan gabah atau beras yang dibeli dari petani. Bulog akan menyerap hasil produksi padi dari petani di wilayah Kabupaten Sukabumi dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga yang ditawarkan oleh tengkulak.
Baca juga: Ribuan masyarakat Sukabumi akan hadiri Gerakan Cegah Stunting