Ciamis (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menyatakan, bencana tanah bergerak di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukamantri masih berpotensi terjadi saat musim penghujan sehingga masyarakat harus mematuhi mitigasi bencana alam.
"Kalau hujan, gerakan tanah masih terjadi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis Ani Supiani saat dihubungi melalui telepon seluler di Ciamis, Minggu.
Ia menuturkan, kawasan Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukamantri merupakan daerah yang saat ini mendapatkan perhatian pemerintah karena dilanda bencana alam tanah bergerak.
Kejadian terakhir bencana tanah bergerak itu, kata dia, pada 25 Mei 2025, dan sebelumnya juga pernah terjadi yang menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah dan mengancam bangunan rumah warga lainnya.
"Hujan dengan intensitas tinggi dan riwayat lokasi gerakan tanah mengakibatkan rumah mengalami kerusakan," katanya.
Ia menyampaikan, daerah itu sudah dilakukan kajian oleh tim Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 2021 atau saat pertama kejadian tanah bergerak.
Tim PVMBG, kata dia, tidak merekomendasikan untuk merelokasi rumah warga, namun ada beberapa syarat yang harus dipatuhi masyarakat untuk menghindari risiko dan mencegah terjadinya tanah bergerak.
Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan masyarakat seperti melakukan penutupan retakan tanah untuk memperlambat gerakan, kemudian pengendalian drainase utama air permukaan, air hujan, buangan air limbah rumah tangga dengan saluran yang kedap air yang diarahkan menjauhi daerah tanah bergerak.