Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis, diprediksi masih lanjut melemah tertekan wacana percepatan tapering oleh bank sentral Amerika Serikat, The Fed.
Rupiah pagi ini bergerak melemah 18 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp14.365 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.347 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah dibayangi percepatan tapering The Fed
"Nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah hari ini dengan wacana percepatan tapering AS," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Semalam, data tenaga kerja AS versi ADP dan data survei aktivitas manufaktur AS pada November menunjukkan angka yang lebih bagus dari ekspektasi.
Menurut Ariston, data ekonomi AS yang membaik bisa mendukung wacana percepatan tapering AS. Tapering yang dipercepat, artinya pengetatan moneter AS akan dimulai lebih cepat dari perkiraan sebelumnya dan hal itu mendorong penguatan dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah diproyeksikan melemah dipicu kekhawatiran penyebaran Omicron
"Selain itu, pasar juga masih mewaspadai dampak varian Omicron. Ini bisa menekan aset berisiko seperti rupiah," ujar Ariston.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Rabu (1/12) kemarin mencapai 278 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 143.840 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 307 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.883 kasus.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah di tengah sentimen varian Omicron
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 140,21 juta orang dan vaksin dosis kedua 96,52 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak melemah ke arah Rp14.380 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.300 per dolar AS.
Pada Rabu (1/12) lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.347 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.332 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah berpeluang menguat meski dibayangi varian Omicron
Kurs Rupiah diprediksi melemah tertekan wacana percepat "tapering" The Fed
Kamis, 2 Desember 2021 10:39 WIB