Bandung (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan gebyar KUKM Delta Inkubator Bisnis Jawa Barat (Delta Fest) merupakan kesempatan bagi Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) untuk naik kelas.
Baca juga: Pj Gubernur: UMKM tulang punggung perekonomian Jabar
Karena, kata Kepala Diskuk Jabar Rachmat Taufik Garsadi, tujuan dari gelaran dua hari (30 November-1 Desember) 2024 di kawasan Kiaracondong Bandung yang melibatkan binaan Diskuk Jabar dari berbagai program unggulan seperti inkubasi bisnis Delta Inkubator berbasis ekosistem fesyen, program wirausaha baru, program wirausaha baru program pengembangan usaha berbasis ekosistem dan program lainnya, bertujuan untuk mempromosikan produk-produk terbaru pada masyarakat.
"Kemudian menjaring potensi konsumen baru dan memperluas pasar. Lalu memberikan wadah bagi produsen untuk memamerkan inovasi, dan mempertemukan pembeli dan penjual dalam satu tempat," kata Taufik di lokasi acara, Sabtu.
Selain itu, kata Rachmat, untuk mengangkat citra dan merek perusahaan di tengah persaingan, kemudian mendorong pertumbuhan industri dan perekonomian daerah, serta meningkatkan produktivitas dan penjualan para peserta.
Upaya untuk mendorong UMKM khususnya mikro untuk lebih maju, kata dia, karena komposisi tingkatan usaha yang ada di Jawa Barat masih didominasi oleh usaha mikro yakni sebanyak 1,6 juta atau sekitar 99,83 persen dari total UMKM Jawa Barat, sementara usaha kecil hanya 2.399 atau 0,15 persen, dan usaha menengah hanya 381 atau 0,02 persen dari total UMKM Jawa Barat.
"Upaya untuk meningkatkan kelas usaha mikro menuju kecil maupun menengah, akan berdampak pada pembentukan ekosistem usaha di Jawa Barat," ucapnya.
Pemprov Jawa Barat sendiri berupaya untuk mendukung bisnis dan pengembangan UMKM yang berkualitas melalui pembinaan, pelatihan, pendampingan, serta pengembangan usaha yang inovatif dan produktif melalui berbagai program yang dilaksanakan Diskuk Jabar seperti Delta Inkubator ini.
Dalam kegiatan Delta Fest tahun 2024 yang bertajuk "Kolaborasi Untuk Negeri" yang diikuti oleh 88 tenant yang merupakan unggulan dari Jawa Barat khususnya binaan Diskuk Jabar.
"Tidak hanya untuk memperlihatkan produk unggulan saja, tapi juga pelayanan yang hadir di dalamnya hasil kolaborasi dengan berbagai stakeholder, sehingga membentuk sebuah ekosistem saling membeli saling memasarkan (silih asah, silih asih, silih asuh)," tuturnya.