Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, berpeluang menguat dibayangi varian baru COVID-19 Omicron.
Rupiah pagi ini masih bergerak menguat 8 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp14.311 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.319 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat seiring keyakinan investor terhadap ekonomi domestik
"Kalau melihat pergerakan kemarin, masih ada kesempatan pergerakan harganya berlanjut. Namun perlu diperhatikan isu-isu ke depannya yang justru bisa membuat gerak rupiah terhadap USD malah berkonsolidasi," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Nikolas, harapan-harapan akan agresifnya perubahan kebijakan moneter belum tampak jelas dalam pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell ataupun kurang menariknya data-data ketenagakerjaan AS.
"Dari domestik, hanya ada data inflasi besok, namun fokus lokal kelihatannya masih waspada ke varian Omicron," ujar Nikolas.