Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyatakan bahwa dokter-dokter anggota IDI siap menjadi target pertama vaksinasi COVID-19.
"Kalau Bapak Presiden menyampaikan sudah bersiap menjadi bagian yang pertama disuntik, IDI juga bersedia menjadi salah satu yang siap pertama dilakukan penyuntikan," kata Daeng saat menyampaikan keterangan pers via daring di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan bahwa IDI mendukung program vaksinasi yang akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengendalikan penularan SARS-CoV-2, virus corona penyebab COVID-19.
Dokter-dokter anggota IDI, ia mengatakan, siap menjadi penerima pertama suntikan vaksin COVID-19 yang penggunaannya sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Daeng mengklarifikasi berita yang menyebutkan bahwa organisasinya menolak vaksinasi COVID-19 karena pemberitaan itu bisa mempengaruhi kepercayaan publik terhadap program vaksinasi pemerintah.
"Pemberitaan seperti itu akan berdampak pada program vaksinasi, karena masyarakat percaya betul pada dokter dan IDI. Kalau IDI saja menolak, apalagi masyarakat," kata dia.
Ia mengemukakan bahwa masyarakat tidak perlu ragu menjalani vaksinasi kalau vaksin COVID-19 sudah tersedia dan BPOM mengizinkan penggunaannya setelah memeriksa kemanjuran dan keamanan vaksin.
IDI menyatakan bahwa vaksinasi merupakan upaya kedua setelah penerapan protokol kesehatan untuk menekan penularan COVID-19 di Indonesia.
Baca juga: Kementerian BUMN ditargetkan vaksinasi mandiri untuk 75 juta orang
Baca juga: Guru diusulkan divaksinasi sebelum dimulai PTM
Baca juga: Bio Farma sebut tenaga kesehatan jadi prioritas vaksinasi COVID-19 tahap awal
Dokter-dokter anggota IDI siap menjadi target pertama vaksinasi COVID-19
Senin, 14 Desember 2020 13:22 WIB