Cianjur (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru akan reaktivasi jalur Cipatat-Padalarang dalam waktu tiga tahun ke depan karena harus membangun jalur baru yang hingga saat ini masih dalam kajian, dan pengguna jasa transportasi massal dari Sukabumi dan Cianjur, diminta untuk bersabar.
"Hasil kajian sementara, jalur lama tepatnya di wilayah Tagogapu, Bandung Barat, sudah tidak layak digunakan, sehingga tim kajian menyarankan untuk membangun jalur baru di wilayah tersebut agar nyaman dan aman dilalui hingga Bandung," kata Humas Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa bagian Barat, Anne Rufaidah saat dihubungi Selasa.
Ia menjelaskan, tahun depan lebih fokus ke pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi dan Kiaracondong-HaurPugur yang ditargetkan akhir tahun 2021 jalur ganda tersebut sudah dapat dilalui, sedangkan untuk reaktivasi jalur Cipatat-Padalarang kemungkinan akan dilakukan di tahun 2022.
Sehingga warga yang berharap dapat naik kereta api mulai dari Sukabumi hingga Bandung, seperti beberapa tahun kebalakang, diminta untuk bersabar menunggu hingga tiga tahun kedepan karena PT KAI harus membangun jalur baru di wilayah Tagogapu.
"Mungkin harus bersabar terutama masyarakat Cianjur yang sudah lama mengharapkan KA Siliwangi dapat kembali melayani rute Cianjur hingga Bandung. Kemungkinan baru akan dikaji ulang di tahun 2022 atau 2023," katanya.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan rute baru KA Siliwangi Cipeuyeum-Cipatat yang dinyatakan tim kajian sudah layak kembali digunakan atau reaktivasi, sehingga KA Siliwangi sudah dapat melayani rute dari Sukabumi-Cianjur hingga Cipapat-Bandung Barat.
Sementara jadwal operasional KA Siliwangi per hari melayani 6 rute perjalanan dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Ciranjang menuju Stasiun Cipatat pada 07.37, 13.37, dan 19.37.
Sedangkan keberangkatan dari Stasiun Cipatat menuju Stasiun Ciranjang tersedia pada 08.45, 14.45, dan 20.45. Jadwal lengkap KA Siliwangi terlampir.
Setiap perjalanan KA Siliwangi membawa 6 kereta ekonomi dengan kapasitas 106 tempat duduk per kereta. Untuk menciptakan physical distancing pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru, KAI membatasi tiket yang dijual hanya 70 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia.
Baca juga: Anggota DPR RI apresiasi revitalisasi jalur KA Ciranjang-Cipatat
Baca juga: PT KAI gratiskan tiket Cipeuyeum-Cipatat sampai akhir bulan
Baca juga: Jalur KA Ciranjang-Cipatat resmi diaktifkan, permudah akses Bogor ke Bandung