Bandung (ANTARA) - Calon Presiden (Capres) nomor urut dua Prabowo Subianto meminta ormas Islam Persatuan Islam (Persis) agar menjaga netralitas terkait pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Pak Prabowo paham sekali posisi persis sebagai ormas harus netral dan bersih. Ormas sebagai kekuatan civil society harus tetap menjaga ketahanan umat, persatuan. Jangan sampai pilpres diambang chaos. Karena kalau sampai ada, yang rugi adalah kita sendiri," kata Wakil Ketua PP Persis, Jeje Jaenudin di Kota Bandung, Jumat.
Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan jajaran pengurus Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 2 Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat. Pertemuan antara Prabowo dengan PP Persis berlangsung sekitar satu jam dan tertutup atau tidak bisa diliput oleh media massa. Jejen menuturkan dalam silaturahmi tersebut Prabowo menyampaikan visi misi dan alasan maju di Pilpres 2019.
"Ini silaturahmi. Sudah lama. Tiga kali mau silaturahmi, Kita undur karena ada halangan. Sekarang Ketum (Persis) ada di tanah suci (umrah), mengamanahkan ke saya untuk menerima kunjungan Prabowo," seusai pertemuan.
Jeje mengatakan dalam pertemuan, pengurus Persis ingin membahas terkait visi misi Prabowo dalam membangun bangsa dan umat.
Namun, ia menegaskan Persis masih dalam posisi tidak mendukung salah satu calon dan semua pilihan di Pilpres diserahkan kepada individu masing-masing.
Lebih lanjut ia mengatakan Prabowo menyampaikan gagasan global tentang pentingnya kemandirian bangsa, umat dalam segala aspek dan hal itu harus jadi prioritas pemimpin bangsa.
"Kalau kata Prabowo, masyarakat jangan sampai tidak menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Itu bagaimana diaplikasikan dan diinterpretasikan dalam pendidikan, tataran ekonomi, dalam tataran bernegara dan berbangsa," katanya.
"Kami sebagai ormas tentu berhak mendengar langsung visi misi, baik dari nomer satu maupun nomer dua. Nomor satu sudah bertemu diwakili dengan timnya," katanya.
Prabowo, lanjut dia, juta meminta PP Persis sebagai ormas tak terseret dalam praktik politik praktis dan peran Persis sebagai pemersatu harus tetap berjalan secara konsisten.
"Jangan sampai, agenda Pilpres membuat masyarakat kacau dan terbelah. Pilpres itu harus membawa kebahagian," katanya.
Baca juga: Prabowo silaturahim dengan PP Persis
Baca juga: BPN Prabowo-Sandi diminta hormati sikap Pesantren Buntet Cirebon