Cirebon (ANTARA) - Relawan Jokowi Mania (Jokman) meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo dan Sandiaga Uno untuk menghormati sikap Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, yang belum bisa menerima kunjungan Cawapres Sandiaga Uno.
"Seharusnya BPN menghormati sikap politik yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Buntet yang secara konsisten memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi dan KH Ma’ruf Amin," kata Ketua Umum Jokowi Mania, (Jokman) Immanuel Ebenezer di Cirebon, Sabtu.
Menurut dia, penolakan yang dilakukan oleh Pesantren Buntet itu masih termasuk santun. Karena pihak pesantren juga sudah menyampaikan secara baik-baik, belum bisa menerima kunjungan Sandiaga Uno.
Immanuel melanjutkan akan lebih tidak baik lagi apabila Sandiaga Uno memaksa untuk hadir, sebab bisa saja diusir pihak pesantren, santri dan masyarakat yang sudah menentukan pilihannya kepada Jokowi-Ma'ruf.
"Jika Sandiaga Uno memaksa hadir dan terjadi penolakan, maka itu lebih mempermalukan," ujarnya.
Dia mengimbau kepada BPN, untuk tidak lagi melakukan framming seakan-akan Kiai Buntet melakukan kebohongan.
Karena beberapa jam setelah adanya penolakan, tiba-tiba Sandiaga mengatakan bahwa tidak ada rencana kunjungan ke Pondok Buntet Pesantren.
Padahal seperti yang disampaikan oleh pihak pesantren, sudah ada utusan dari Sandiaga yang berkali-kali datang untuk bisa menghadirkan Sandiaga ke Pondok Pesantren Buntet.
"Kalau sampai di-framing begitu, itu termasuk keji dan memalukan," tuturnya.
Baca juga: Penolakan Sandiaga Uno di Pesantren Buntet untuk kemaslahatan
Baca juga: Pesantren Buntet Cirebon tolak kedatangan Sandiaga Uno
BPN Prabowo-Sandi diminta hormati sikap Pesantren Buntet Cirebon
Sabtu, 2 Maret 2019 20:06 WIB