Bandung (ANTARA) - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) memperluas kemitraan strategis dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Kerja sama itu ditegaskan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Universitas Muhammadiyah Bandung, Senin, oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo, dan disaksikan Komisaris Utama BSI Muhadjir Effendi serta jajaran pimpinan Muhammadiyah.
Dalam kerja sama yang kepastiannya bertepatan dengan rangkaian Milad Ke-113 Muhammadiyah yang dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Bandung ini, BSI menyediakan layanan perbankan syariah terpadu, mulai dari cash management, produk pendanaan syariah tabungan mudharabah, giro, deposito hingga pembiayaan dan pembukaan layanan PPOB.
Kerja sama non-komersial juga disepakati untuk pemberdayaan UMKM dan penguatan kemandirian ekonomi umat.
Dalam kerja sama ini, BSI akan terintegrasi dalam Muhammadiyah Aisyiyah SuperApp (MASA), platform digital yang sedang dikembangkan Muhammadiyah. Aplikasi itu akan memayungi seluruh sistem digital organisasi, termasuk SatuMu yakni platform yang memuat data 3 juta anggota melalui Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah serta Direktori Organisasi Muhammadiyah yang telah aktif.
Empat fitur lain sedang disiapkan, mulai dari IuranMU, JDIH, Sistem Manajemen AUM, hingga Sistem Manajemen Kesehatan PKU.
BSI juga akan menjadi penyedia platform pembayaran iuran Muhammadiyah lewat aplikasi BYOND dan platform pengelolaan AUM, dan menyerahkan beasiswa kepada 31 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung.
Atas berbagai poin kerja sama itu, Haedar Nashir menyampaikan apresiasi atas komitmen BSI dalam mendukung ekonomi umat yang diharapkan membawa manfaat luas.
"Muhammadiyah terus bergerak memajukan umat. BSI sebagai bank syariah milik pemerintah juga berkomitmen menyejahterakan umat. Mudah-mudahan MoU ini membawa manfaat luas," kata Haedar Nashir.
