Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur melakukan penyesuaian jumlah personel Relawan Tangguh Bencana (Retana) di tingkat desa dan kelurahan menjadi 397 orang dari 1.800 orang.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Cianjur, M Taufik Zuhriza di Cianjur Rabu, mengatakan sebelumnya setiap desa memiliki lima orang Retana, dan saat ini ditetapkan satu orang koordinator desa (kordes) untuk efisiensi anggaran.
"Termasuk di setiap kecamatan hanya terdapat satu orang koordinator kecamatan (korcam) dengan total 32 orang dan 5 koordinator kabupaten (korkab) sehingga total relawan Retana di bawah pembinaan langsung BPBD Cianjur menjadi 397 orang," katanya.
Dia menuturkan kebijakan pengurangan jumlah relawan mulai berlaku sejak 27 Maret 2025, karena efisiensi anggaran sehingga jumlah relawan di setiap desa/kelurahan dikurangi menjadi satu orang dan setiap kecamatan hanya satu orang korcam.
Namun pihaknya mendorong agar desa dapat mempertahankan Retana yang tidak masuk dalam penyesuaian dengan cara melakukan pembinaan secara mandiri melalui Dana Desa, sehingga mereka tetap dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai relawan bencana.
Dia menjelaskan pembentukan Retana berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) dengan tujuan mempersingkat waktu penanganan bencana di setiap desa dan kecamatan karena letak geografis Cianjur yang luas dan sebagian besar kejadian bencana terjadi di pelosok.
"Keberadaan Retana selama ini sebagai garda terdepan dalam penanganan dan penanggulangan bencana terutama di wilayah selatan Cianjur, sehingga kami meminta desa tetap mempertahankan keberadaan mereka yang tidak masuk dalam penyesuaian," katanya.
Sebagian besar relawan bencana itu, tambah dia sudah terlatih dalam berbagai hal terkait kebencanaan termasuk pelaporan dan melakukan tindakan cepat ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana seperti melakukan evakuasi dan lain-lain.
"Mereka dapat diberdayakan di setiap desa dan menjadi binaan desa, sehingga pengawasan dan penanganan cepat ketika terjadi bencana dapat dilakukan secara maksimal," katanya.