Jakarta (ANTARA) - Jam tangan mewah saat ini tidak sekadar sebagai benda koleksi dan gaya hidup, namun juga telah menjadi aset investasi yang mampu mendatangkan keuntungan ekonomi.
Manajemen Watches Trader Sugeng mengatakan para kolektor gemar menggunakan jam sebagai salah satu aset investasi, karena nilainya menjanjikan, prospektif serta dinamis.
Dia mencontohkan jam Rolex tipe Daytona Platinum Ice Blue Baguette Diamond Dial terus naik harganya, dari 98.600 dolar Amerika Serikat (AS) setara Rp1,6 miliar pada Desember 2024 menjadi 119.500 dolar AS setara Rp1,94 miliar pada Mei 2025, atau melonjak 18,75 persen lebih hanya dalam kurun waktu 5 bulan.
“Jam mewah dan langka memang tengah menjadi pilihan investasi para HNWI (High Net Worth Individual/individu dengan kekayaan bersih tinggi, Red)," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Secara global, katanya lagi, GlobeNewswire mencatat pasar jam tangan mewah global akan meningkat dari 40,7 miliar dolar AS di tahun 2022 menjadi 63,3 miliar dolar AS di tahun 2032, dengan tingkat pertumbuhan (CAGR) sebesar 4,5 persen per tahun.
Adapun, pasar jam tangan mewah di Indonesia saat ini ditaksir sudah melampaui 6-10 miliar dolar AS setara Rp98,7 triliun-Rp164,5 triliun. Transaksi jam tangan mewah baru dan pre-owned berkisar 600 juta dolar AS atau Rp9,87 triliun per tahun.
Sebagai bandingan dengan aset investasi lainnya, studi dari Knight Frank menyebutkan bahwa harga jam tangan mewah telah melonjak hingga 147 persen pada dalam 1 dekade terakhir, sedangkan mobil antik naik 118 persen dan berlian hanya mencatatkan kenaikan sebesar 13 persen.