Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi.
IHSG ditutup melemah 13,57 poin atau 0,18 persen ke posisi 7.490,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,98 poin atau 0,76 persen ke posisi 795,57.
"Bursa regional Asia bergerak menguat di saat pasar mencari arah yang jelas, dikarenakan pasar dihadapkan dinamika perdagangan global efek tarif dagang yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan arah kebijakan The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif kepada India dari sebelumnya 25 persen menjadi 50 persen, sebagai sanksi akibat India membeli minyak dari Rusia dan mengumumkan tarif 100 persen untuk semikonduktor impor, tidak termasuk perusahaan yang membangun di AS.
Di sisi lain, pelaku pasar mempertimbangkan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, dan potensi perubahan kepemimpinan di bank sentral AS tersebut.
Petinggi The Fed San Francisco Mary Daly mengungkapkan pemangkasan suku bunga acuan The Fed semakin mendekat.
Trump diperkirakan akan mencalonkan pengganti Gubernur The Fed yaitu Adriana Kugler yang akan berakhir masa jabatannya pada akhir pekan.
Dari kawasan Asia, pelaku pasar mencerna data perdagangan terbaru China yang mengalami surplus perdagangan sebesar 98,24 miliar dolar AS pada Juli 2025.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa sebesar 152,0 miliar dolar AS atau lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya yang membukukan sebesar 152,6 miliar dolar AS.
