Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin berpesan pada masyarakat agar menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah untuk meneladani ajaran Rasulullah Muhammad SAW termasuk dalam transaksi ekonomi.
Pada sambutannya di hadapan sekitar 2.000 jemaah tablig akbar di Masjid Agung Kota Bandung, Bey mengatakan nilai-nilai mulia yang diajarkan Rasulullah, utamanya dalam membangun masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya menjauhi riba.
"Mari jadikan momen ini sebagai dorongan untuk meneladani kepribadian Rasulullah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, salah satu yang harus diteladani masyarakat adalah menjauhi riba dan segala bentuk ketidakadilan dalam transaksi ekonomi," kata Bey, Selasa.
Bey mengatakan, salah satu tantangan terbesar yang mengganggu stabilitas masyarakat dalam perekonomiannya belakangan ini, adalah pinjaman online (pinjol) ilegal.
Di mana, tingginya bunga dan cara penagihan pinjol yang tak manusiawi, membuat banyak keluarga terpuruk.
"Oleh karena itu kita harus lebih bijak dan berhati-hati dalam memilih solusi finansial serta memperkuat pendidikan keuangan di kalangan masyarakat," ujar Bey.
Demikian pula, kata Bey, judi online yang menjadi ancaman serius tak hanya menghancurkan moral, tapi juga ekonomi keluarga. "Islam sangat jelas melarang judi karena hanya akan menambah kemiskinan dan kehancuran sosial," ucapnya.
Selain itu, Bey juga mengingatkan masyarakat untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah yang penuh kasih sayang, lembut, sabar, mengedepankan dialog, dan menjauhi segala bentuk kekerasan.
Sunah rasul yang menolak kekerasan, kata dia, harus menjadi landasan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai.
"Mari menjaga nilai-nilai kebajikan dan perdamaian demi menjaga persatuan di Jawa Barat," tutur Bey.
Pada sambutannya di hadapan sekitar 2.000 jemaah tablig akbar di Masjid Agung Kota Bandung, Bey mengatakan nilai-nilai mulia yang diajarkan Rasulullah, utamanya dalam membangun masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya menjauhi riba.
"Mari jadikan momen ini sebagai dorongan untuk meneladani kepribadian Rasulullah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, salah satu yang harus diteladani masyarakat adalah menjauhi riba dan segala bentuk ketidakadilan dalam transaksi ekonomi," kata Bey, Selasa.
Bey mengatakan, salah satu tantangan terbesar yang mengganggu stabilitas masyarakat dalam perekonomiannya belakangan ini, adalah pinjaman online (pinjol) ilegal.
Di mana, tingginya bunga dan cara penagihan pinjol yang tak manusiawi, membuat banyak keluarga terpuruk.
"Oleh karena itu kita harus lebih bijak dan berhati-hati dalam memilih solusi finansial serta memperkuat pendidikan keuangan di kalangan masyarakat," ujar Bey.
Demikian pula, kata Bey, judi online yang menjadi ancaman serius tak hanya menghancurkan moral, tapi juga ekonomi keluarga. "Islam sangat jelas melarang judi karena hanya akan menambah kemiskinan dan kehancuran sosial," ucapnya.
Selain itu, Bey juga mengingatkan masyarakat untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah yang penuh kasih sayang, lembut, sabar, mengedepankan dialog, dan menjauhi segala bentuk kekerasan.
Sunah rasul yang menolak kekerasan, kata dia, harus menjadi landasan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai.
"Mari menjaga nilai-nilai kebajikan dan perdamaian demi menjaga persatuan di Jawa Barat," tutur Bey.