Bandung (ANTARA) - Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggencarkan sosialisasi program makan bergizi gratis (MBG) di Rumah Kebon Astuty, Cinangka, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.
“Sosialisasi yang mengusung tema Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia itu diikuti oleh lebih dari 300 warga setempat,”
Lucy menegaskan, program MBG adalah salah satu upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu, melalui pemenuhan kebutuhan gizi.
“Program MBG bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak dan ibu. Selain itu juga untuk mengurangi angka stunting dan malnutrisi,” kata Lucy.
Ia menambahkan, program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga mendorong perubahan perilaku makan yang lebih sehat dan membangun kesadaran hidup sehat sejak dini.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran awal sebesar Rp71 triliun untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025.
Rencananya, anggaran itu akan ditambah Rp100 triliun sehingga menjadi Rp171 triliun, dengan sasaran mencapai 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.
“Makan Bergizi Gratis ini menyasar empat kelompok utama, yaitu pelajar (dari PAUD hingga SMA sederajat serta santri), balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” kata Lucy.
Sementara itu, Tenaga Ahli dari BGN Mochammad Halim menyampaikan bahwa program MBG ini dirancang untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Dia menambahkan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). harus mampu menjangkau 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat dalam radius 6 kilometer.
“Selain itu, tenaga kerja dan pasokan bahan baku untuk SPPG juga harus terpenuhi dari sumber daya lokal yang berada di dalamjangkauan wilayah SPPG,” katanya.