Spektrum - Menjaga populasi elang jawa, sang penguasa langit di Gunung Ciremai
Oleh Fathnur Rohman Minggu, 4 Agustus 2024 16:26 WIB
Ketiga spesies ini dianggap sebagai kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem, mengingat status mereka yang rentan dan terancam.
Elang Jawa di Gunung Ciremai merupakan salah satu predator puncak, yang kini menghadapi ancaman serius dari perburuan liar hingga kerusakan habitat alami.
Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Silvia Lucyanti menegaskan bahwa elang jawa merupakan hewan endemik yang statusnya terancam punah. Sehingga upaya pelestarian untuk menjaga populasi spesies ini perlu dilakukan.
Upaya pelestarian ini melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari pemeliharaan ekosistem untuk menghindari kebakaran, perburuan liar, hingga perambahan hutan.
Dalam upaya menjaga populasi elang jawa, sejak 2015, TNGC rutin memantau kondisi ekosistem dengan metode konsentrasi, memetakan home range dan core habitat satwa tersebut.
Tim konservasi menggunakan teropong, binokuler, dan kamera untuk memantau sarang dari titik-titik tertentu.
Tim TNGC menghitung perjumpaan burung, mengamati pasangan jantan dan betina, serta memantau proses pengeraman telur hingga masa pengasuhan anakan.
“Kami melakukan dua kali pengamatan setiap tahun. Hasil pengamatan ini dicatat, kemudian didokumentasikan dan dilaporkan progresnya,” ujar Silvia.
Upaya pemulihan kawasan hutan yang terdegradasi juga dilakukan setiap tahun, dengan melibatkan masyarakat sekitar.