Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan kembali program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menyediakan bahan pangan terjangkau sebagai upaya mengendalikan laju inflasi pada bulan Mei 2024.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon Elmi Masruroh di Cirebon, Kamis, menjelaskan sampai saat ini program GPM telah digelar sebanyak 23 kali yang menyasar sejumlah lokasi utamanya di permukiman padat penduduk.
“Tujuan dilaksanakannya GPM ini untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, biasanya kami menyediakan 11 komoditas pangan strategis yang bisa dibeli masyarakat,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa 11 komoditas tersebut terdiri dari bawang putih, bawang merah, beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) medium dan jenis premium, aneka daging, telur, gula pasir, cabai hingga minyak goreng.
Elmi memastikan semua komoditas tersebut dijual di bawah harga pasar, sehingga bisa mengakomodir lebih banyak masyarakat untuk membeli bahan pangan itu.
“Kami ingin mendekatkan akses pangan murah yang terjangkau bagi masyarakat di Kota Cirebon,” ujarnya.
Menurut dia, kegiatan GPM menjadi salah satu cara cukup efektif dalam menjaga stabilitas harga beberapa komoditas khususnya beras.
Saat ini, kata dia, harga beras premium di Kota Cirebon cenderung stabil dan selalu dijual mengikuti harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp13 ribu.
“Untuk di GPM beras premium dijual di bawah HET sekitar Rp12.500 per kg dan Rp11.400 per kg untuk beras medium SPHP. Kami sediakan 10-20 ton beras SPHP dari Bulog sesuai kebutuhan,” katanya.
Elmi menekankan kegiatan GPM ini selalu dilaksanakan setiap bulan, yang bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat dan keterjangkauan harga pangan.
Dengan begitu, tambah dia, maka stabilitas harga pangan tetap terkendali dan bisa menekan laju inflasi di Kota Cirebon setiap bulannya.
“Bulan depan (Juni), GPM ini diselenggarakan di wilayah Kecamatan Kesambi,” ucap dia.
Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2024, di Kota Cirebon terjadi inflasi (year on year/yoy) sebesar 2,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,56.
Data tersebut menunjukan inflasi (yoy) di Kota Cirebon, terjadi karena adanya kenaikan harga seperti pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,38 persen. Kemudian kelompok pakaian serta alas kaki sekitar 1,86 persen.
Adapun tingkat inflasi secara bulanan (month to month/mtm) di Kota Cirebon pada April 2024 tercatat sebesar 0,16 persen.