Cianjur (ANTARA) - Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerjunkan 25 orang petugas guna melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ke sejumlah peternakan di wilayah utara hingga selatan menjelang Hari Raya Idul Adha 2025.
Kepala DPKHP Cianjur Aris Haryanto di Cianjur Rabu, mengatakan puluhan petugas akan mendatangi sekitar 48 peternakan yang ada di Cianjur guna memastikan kondisi kesehatan hewan dan memastikan layak untuk dikurbankan.
"Petugas juga mematikan setiap hewan ternak dari luar kota mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dinas terkait di kota/kabupaten asal, guna mengantisipasi merebaknya penyakit hewan terutama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," katanya.
Dia menjelaskan puluhan petugas akan disebar di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) wilayah utara sebanyak 7 orang, tengah 6 orang, selatan 11 orang dan di kantor DPKHP 1 orang guna memberikan pelayanan cek kesehatan hewan di 32 kecamatan.
Termasuk memantau peredaran hewan ternak dari luar kota yang masuk ke sejumlah peternakan di Cianjur, guna memenuhi kebutuhan kurban yang diperkirakan mencapai 2.500 ekor untuk jenis sapi, dimana peternak diminta untuk melakukan karantina terpisah.
"Selama ini, petugas kami sudah rutin melaksanakan pencegahan dan penanganan PMK dengan melakukan pelayanan kesehatan hewan serta memberikan vaksin pada hewan yang terpapar, sehingga di Cianjur wabah-nya tidak terlalu menyebar," katanya.
Bahkan ungkap dia, terkait hewan ternak dari luar kota yang masuk ke Cianjur akan dilakukan pemeriksaan ketat termasuk SKKH dan surat keterangan sudah divaksin PMK di kota/kabupaten asal, guna menghindari merebaknya penyakit hewan yang akan dijual untuk kurban.
Ketika didapati hewan ternak dari luar kota tanpa dokumen lengkap, petugas akan melakukan karantina terpisah dari kandang utama guna memastikan kondisi kesehatannya dan bebas dari penyakit selama dua hingga tiga pekan.
"Untuk kebutuhan hewan kurban jenis sapi, kambing dan domba dapat terpenuhi dari peternak lokal Cianjur, meski ada penambahan biasanya untuk menutupi kebutuhan yang meningkat sedangkan sisanya untuk diternak-kan kembali," katanya.