Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan program gerakan pangan murah (GPM) sebagai upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok serta menjaga laju inflasi pada April 2024.
"Program GPM hari (Senin) ini menyasar ke Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, dengan tersedianya bahan pangan murah untuk dibeli warga," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon Elmi Masruroh saat dihubungi di Cirebon, Jawa Barat, Senin.
Baca juga: Kota Cirebon sediakan 10 ton beras dalam Gerakan Pangan Murah
Elmi mengatakan sejak Januari 2024 hingga kini, program GPM itu sudah diadakan sebanyak 22 kali. Hasilnya harga bahan pangan di Kota Cirebon cenderung stabil atau tidak mengalami kenaikan signifikan.
"Program GPM dapat berkontribusi menjaga harga pangan terkendali. Misalnya beras, saat ini untuk jenis premium kisaran Rp15 ribu per kg dan medium kisaran Rp13 ribu per kg, saat Februari lalu pernah tembus Rp20 ribu per kg," ujarnya.
Menurut dia, hal tersebut bisa terjadi karena pada program GPM masyarakat dapat membeli berbagai komoditas yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.
Sebagai contoh, kata Elmi, warga yang datang ke lokasi GPM bisa menembus beras SPHP dengan harga Rp10.400 per kg atau Rp52 ribu untuk kemasan 5 kg.
Ia menyebutkan beras kemasan 5 kg itu dapat mencukupi kebutuhan satu keluarga dengan jumlah empat orang selama satu sampai dua pekan.
"Artinya, selama waktu tersebut masyarakat tidak ke pasar karena sudah dapat beras SPHP murah, sehingga secara perlahan pasokannya tersedia dan harga jadi stabil," katanya.
Lebih lanjut, Elmi menyampaikan Pemkot Cirebon bersama Perum Bulog menyediakan beras sekitar 10 ton setiap GPM agar upaya pengendalian harga khususnya beras berjalan optimal.