Bandung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyebutkan bahwa inflasi di Jabar terkendali usai Lebaran 2024, di mana harga komoditas masih sama namun ada juga yang mengalami penurunan signifikan.
"Psikologis demand harus dijaga supaya tidak ada lonjakan permintaan yang berlebihan karena ketika banyak permintaan akan dimanfaatkan oleh pedagang yang memanfaatkan keadaan," kata Herman di Bandung, Rabu.
Baca juga: Bey Machmudin minta pertemuan TPID hasilkan skema antisipasi inflasi Ramadhan
Ia mencontohkan satu komoditas yang mengalami penurunan harga signifikan itu adalah cabai merah dari yang semula rata-rata Rp90.000/kg menjadi Rp73.000/kg, dengan diupayakan agar stok kebutuhan pokok tetap terjaga dan tak ada gejolak permintaan.
Herman juga menuturkan bahwa pengawasan di pasar-pasar tradisional dan modern juga ditingkatkan untuk memastikan tidak ada praktik markup harga tak wajar ataupun penimbunan barang.
"Dilakukan pula koordinasi dengan produsen, pedagang, dan asosiasi konsumen untuk mencegah kenaikan harga yang tak wajar serta memastikan distribusi barang lancar dan efisien," ujarnya.Ia menambahkan pemantauan harga komoditas pangan kabupaten/kota di Jabar juga terus dilakukan serta sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjadi konsumen yang bijak dengan berbelanja tidak berlebihan, sesuai dengan kebutuhan.
Sementara itu, terkait arus lalu lintas di sejumlah ruas jalur mudik dan balik serta jalur wisata di Jabar, saat ini cenderung normal dan lancar, kemudian ketenteraman dan ketertiban umum juga dalam situasi kondisi aman terkendali.
"Secara umum tidak ada gangguan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah perbatasan Jabar-DKI, Jabar-Jateng maupun Jabar-Banten," ucap Herman.
Baca juga: BPS: Inflasi Jabar Februari 2024 dipengaruhi harga beras