Hal ini menandakan bahwa padi inbrida adalah komoditas terbanyak yang diusahakan UTP di Kabupaten Cirebon berdasarkan hasil ST2023.
“Ada juga ayam kampung biasa dan domba potong dari subsektor peternakan dengan jumlah usaha masing-masing sebesar 14.281 unit dan 8.913 unit usaha pertanian perorangan,” tutur Judiharto.
Sementara itu Koordinator Fungsi Statistik Produksi BPS Kabupaten Cirebon Joko Mulyanto menyampaikan proses pengumpulan data sensus tersebut dilakukan selama 1 Juni-31 Juli 2023 dengan melibatkan 998 petugas, yang terbagi dalam beberapa tupoksi.
Pada praktiknya, ujar Joko, ratusan petugas itu turun langsung ke seluruh wilayah satuan terkecil pada tingkat RT di Kabupaten Cirebon untuk melakukan pengumpulan data secara menyeluruh dan mencakup semua aspek di bidang pertanian.
“Untuk sensus ini ada dua metode, door to door dan snow ball. Satuan wilayah terkecilnya ada di RT di setiap desa. Semua tahapan itu dilakukan untuk mencakup seluruh usaha pertanian di Kabupaten Cirebon,” jelasnya.
Ia berharap hasil ST2023 yang telah dipublikasikan oleh BPS Kabupaten Cirebon, dapat menjadi rujukan bagi pemerintah daerah dalam mengambil sebuah kebijakan yang tepat sasaran.
Dengan begitu, usaha pertanian di Kabupaten Cirebon dapat berkembang pesat dan bisa memicu pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
“Tujuan sensus ini adalah mencatat pertanian di Indonesia untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Data yang dihasilkan diharapkan bisa menjadi penyokong kebijakan pemerintah,” ucapnya.