Jakarta (ANTARA) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meluncurkan sebuah lagu bergenre dangdut berjudul “Bersama Garuda” untuk tim nasional Indonesia dalam sebuah acara PSSI Partner Summit di Jakarta, Rabu (27/9).
Dengan menggandeng penyanyi kenamaan Wika Salim, lagu yang terdapat penggalan lirik “Ku yakin bisa menjadi bintang, menggapai mimpi, bersama Garuda” itu diluncurkan sebagai tanda kebangkitan sepak bola Tanah Air.
“Kita meluncurkan lagu, bangkitnya sepak bola Indonesia yang dimana mulai besok (Kamis) di seluruh radio di Indonesia akan diputar,” kata Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir, Rabu.
Lagu “Bersama Garuda” yang mempunyai genre dangdut, kata Erick, adalah sebuah bentuk untuk mengenalkan budaya asli Indonesia, musik dangdut, yang menurutnya harus disemarakkan dan menjadi identitas kebanggaan.
“Kita selalu bicara lagu Korea, bagus. Lagu barat, bagus. Kenapa kita nggak punya kebanggaan sama lagu Indonesia? Dan saya sudah buktikan beberapa kali, lagu dangdut ini bisa diterima di dunia,” kata Erick.
Pria 53 tahun itu lalu memberikan bukti nyata musik dangdut bisa mendunia, salah satunya adalah soundtrack Asian Games 2018 Jakarta-Palembang berjudul "Meraih Bintang" yang dinyanyikan Via Vallen.
“Kemarin waktu Asian Games (2018), Via Vallen lagunya dangdut. Bahkan ditranskip berbagai negara, ya kita harus dorong. Karena kalau kita mau jadi negara besar, ya kita harus punya kultur kita juga,” jelas Erick.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara itu yakin cepat atau lambat lagu “Bersama Garuda” akan melekat di hati masyarakat seperti soundtrack Asian Games 2018 dengan reff lagu “Yo yo ayo,”-nya itu.
“Kita mendorong lagu dangdut buat internasional. Masyarakat Indonesia senang lagu-lagu ini mudah dicerna. Ya, kuping barat juga nanti masih mendukung,” kata Erick.
Lagu “Bersama Garuda” rencananya akan merilis video klipnya pada 14 Oktober. Lagu yang baru diluncurkan PSSI itu juga nantinya akan diputar di pertandingan-pertandingan timnas Indonesia, termasuk kelompok umur U-17.
“Nanti pada pertandingan U-17, kita juga akan naikkan lagu ini. Dan siapa tahu bisa disiarkan di seluruh dunia,” tutup Erick.
Lebih lanjut, saat peluncuran lagu, Wika Salim juga memperkenalkan joget Garuda dengan bentuk dua telapak tangan yang digabungkan sampai membentuk layaknya sayap burung.
Soal Wasit Kotor
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir akan menindak tegas wasit di Liga Indonesia yang bermain “kotor” atau melakukan praktik tidak etis.
Hal ini dikatakan Erick saat diminta tanggapannya terkait keputusan kontroversial wasit di Liga Indonesia yang memicu protes seperti yang terbaru dimana pelatih dan pemain Persija Jakarta, Thomas Doll dan Riko Simanjuntak melayangkan protes keras terhadap kepemimpinan wasit karena menilai timnya dirugikan pada laga melawan Bali United yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (24/9).
“Wasit itu juga manusia. Kita sudah dorong wasit itu ada BPJS Kesehatan. Terjamin. Belum pernah ada selama berinvestasi. Pendanaan buat wasit, ya maksudnya secara dia meniup sudah standar yang bagus. Kalau ternyata wasitnya masih kotor, ya kita penjarakan,” tegas Erick pada acara PSSI Partner Summit di kawasan Jakarta, Rabu (27/9).
Erick mengatakan, pihaknya akan terbuka terkait siapapun yang bermain kotor di sepak bola Indonesia dan oleh karenanya, pria 53 itu mendorong seluruh pihak untuk bekerja sama membersihkan elemen kotor di sepak bola nasional, terlebih kini sudah ada Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola yang beranggotakan Maruarar Sirait, Najwa Shihab, Ardan Adiperdana. dan Akmal Marhali.
“Jangan saling tuduh-tuduh, tetapi nggak ada bukti. Buktiin. Sekarang kita sudah punya Satgas Mafia Bola. Mereka bisa punya hotline sekarang,” jelasnya.
“Saya pun siap dipanggil sama satgas kalau ada kecurangan saya. Artinya apa? Sekarang publik diberi akses. Jadi kalau tadi media ada laporan, laporin ke satgas. Apalagi kita sudah bekerja sama, satgas ini dengan pihak polisi,” lanjutnya.
Soal Bakal Cawapres
Dalam kesempatan yang sama, Erick juga menanggapi isu tentang rumornya yang akan menjadi salah satu kandidat cawapres untuk Pemilu 2024.
Dengan tegas, pria kelahiran 30 Mei 1970 itu mengatakan tidak ingin mencapur adukan sepak bola dan politik serta menggaris bawahi komitmennya menjadi ketua umum PSSI yang masih sampai 2027.
“Gini, jangan dicampur bola sama politik. Kita sudah sampaikan beberapa kali. Tugas saya sebagai Ketua PSSI sampai 2027,” tegas Erick.
Erick kembali menegaskan jika ia menjadikan sepak bola sebagai "jalan" politiknya, maka hal itu juga ia lakukan sejak dulu saat ia menjadi ketua panitia nasional penyelenggaraan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, lima tahun silam.
“Kalau memang waktu itu saya ingin cawe-cawe di sepak bola, kenapa waktu itu Persija Juara saya nggak running Gubernur DKI? Atau ketika saya sukses Asian Games, kenapa saya nggak jadi menpora gitu,” ujar Erick memberikan perumpamaan.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa hingga kini ia tidak pernah memposisikan dirinya sebagai sosok politisi dan menurutnya, sampai saat ini ia hanya seorang pejabat publik yang mempunyai tugas memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Karena saya tidak pernah menempatkan diri saya sebagai politisi. Ya, saya bekerja sebagai public servant. Ya, saya melayani, saya bekerja untuk Pak Jokowi, pemerintahan,” ucap Erick.
“Saya fokus yang di depan mata aja. Sekarang ada Piala Dunia (U-17) fokusnya situ aja,” lanjutnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PSSI luncurkan lagu "Bersama Garuda" untuk timnas Indonesia