Jakarta (ANTARA) - Saat perjalanan pesawat dari New York ke Jakarta, saya mendapatkan pesan bertubi-tubi dari beberapa rekan wartawan terkait dengan bantahan dari pengamat ekonomi Faisal Basri terhadap pernyataan Presiden Jokowi terkait dengan hilirisasi nikel.
Bantahan utama Faisal Basri adalah hilirisasi nikel 90 persen hanya menguntungkan investor Tiongkok dan data-data yang disampaikan oleh Presiden Jokowi menyesatkan.
Ada lima klaim Faisal Basri di dalam artikel bantahannya yang menurut saya tidak tepat, yaitu:
(1) Angka ekspor produk hilirisasi nikel Rp510 triliun yang disampaikan Presiden Jokowi salah.
(2) Pemerintah mendapatkan pajak dan penerimaan negara yang lebih kecil dengan melarang ekspor bijih nikel.
(3) Pemerintah memberikan harga bijih nikel “murah” kepada para smelter.
(4) Nilai tambah hilirisasi nikel 90 persen dinikmati investor Tiongkok.
(5) Kebijakan hilirisasi nikel tidak menimbulkan pendalaman industri karena kontribusi industri pengolahan terhadap PDB justru menurun.
Telaah - Sesat Berfikir Hilirisasi Faisal Basri
Oleh Septian Hario Seto*) Sabtu, 12 Agustus 2023 16:00 WIB