Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Jawa Barat telah menyiapkan standar operasional prosedur untuk mengantisipasi ancaman kekeringan dan gagal panen atau puso di sejumlah wilayah, khususnya di wilayah yang jadi pusat pertanian.
"Jadi sebetulnya sejak awal, sudah jadi SOP juga. Kalau musim kemarau kita yang jelas pola SOP-nya pertama menyelamatkan yang dikhawatirkan terkena puso," kata Kepala DSDA Provinsi Jabar Dikki Ahmad Sidik, di Bandung, Senin.
Salah satu SOP yang disiapkan ialah DSDA bersama Dinas Pertanian dan Tanaman Hortikultura Jabar menyiapkan pompa air darurat di sejumlah wilayah.
Dikki mengatakan sesuai SOP, sejak awal memprioritaskan langkah antisipasi pada ancaman gagal panen atau puso di wilayah yang menjadi pusat pertanian.
"Kami menyediakan pompa supaya jangan sampai puso. (SOP) yang kedua berkaitan pola tanam apakah sudah sesuai, termasuk pola giring," kata dia lagi.
Dikki mengatakan DSDA Jabar juga terus memantau ketersediaan air di sejumlah waduk yang menjadi sumber irigasi, dan pihaknya memastikan salah satu yang jadi fokus adalah Waduk Jatiluhur.
"Dan yang paling besar tentunya kita fokus di Jatiluhur. Karena Jatiluhur itu menyuplai hampir sepertiga dari irigasi di Jawa Barat. Kami fokus ke sana, Sampai detik ini polanya masih sesuai dengan rencana," kata dia pula.