Jakarta (ANTARA) - Kaspersky berhasil memblokir sebanyak 4.931.367 upaya phishing selama tahun 2022, hal tersebut terungkap dalam laporan terbaru yang dipublikasikan oleh perusahaan keamanan siber tersebut, Senin (17/7).
Angka tersebut mencerminkan jumlah email berbahaya yang berhasil dicegah oleh sistem Kaspersky Anti-Phishing di Indonesia, baik untuk pengguna individu maupun perusahaan.
Phishing adalah upaya penjahat siber untuk mencuri kata sandi, nomor kartu kredit, rincian rekening bank, dan informasi rahasia lainnya dengan menyamar sebagai institusi yang sah.
Para pelaku kejahatan siber semakin pandai dalam menyamar, terutama dalam hal phishing, bahkan beberapa di antaranya menggunakan skenario yang dipersonalisasi.
Di Indonesia, baru-baru ini terjadi upaya phishing dengan modus undangan pernikahan yang mengakibatkan korban merugi hingga Rp14 juta. Selain itu, upaya phishing yang menyamar sebagai e-tilang juga sempat menjadi topik yang trending beberapa bulan lalu di tanah air.
Untuk wilayah Asia Tenggara, sebanyak 43.455.502 upaya phishing berhasil diblokir oleh solusi Kaspersky selama tahun 2022. Vietnam, Malaysia, dan Thailand menempati posisi teratas sebagai negara dengan deteksi phishing terbanyak dalam setahun terakhir.
Deteksi phishing di Vietnam sebanyak 17.847.857, di Malaysia sebanyak 8.267.013, dan Thailand sebanyak 6.283.745.
"Para ahli kami menemukan bahwa sepanjang tahun 2022 penjahat dunia maya kembali semakin beralih ke phishing. Angka terbaru untuk Indonesia dan Asia Tenggara membuktikan bahwa secara lokal, phishing adalah merupakan teknik infeksi paling menjadi pilihan para penjahat siber," ujar Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky Adrian Hia.
Secara global, sistem Anti-Phishing Kaspersky mencegah sebanyak 507.851.735 upaya dari para pengguna untuk mengikuti tautan phishing. Guna menghindari menjadi korban serangan phishing, penting untuk selalu melakukan langkah-langkah pencegahan berikut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kaspersky blokir hampir 5 juta upaya phishing di Indonesia tahun lalu