Jakarta (ANTARA) - Data terkini dari perusahaan keamanan dunia maya global, Kaspersky, mencatat bahwa mereka telah menggagalkan lebih dari 7 juta ancaman daring yang menargetkan pengguna di Indonesia selama kuartal kedua tahun 2023.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 30 persen dari jumlah upaya serangan siber pada pengguna internet Indonesia dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut laporan Kaspersky, Selasa (1/8) sebanyak 7.729.320 deteksi ancaman online berhasil diblokir selama periode April hingga Juni 2023. Namun, angka ini sedikit meningkat (1 persen) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Januari hingga Maret 2023) dengan 7.651.841 deteksi.
Selama kuartal kedua 2023, 21,7 persen pengguna internet di Indonesia menjadi sasaran ancaman daring. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-96 dunia dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.
Data statistik Kaspersky juga mengungkapkan bahwa penggunaan statistik infeksi lokal untuk komputer pengguna menjadi indikator penting dalam mengukur serangan siber.
Cacing (worms) dan virus file menjadi pemicu sebagian besar insiden serangan malware melalui drive USB, CD, DVD, dan metode "offline" lainnya.
Dalam periode April hingga Juni 2023, sebanyak 28,3 persen pengguna di Indonesia menjadi sasaran ancaman lokal. Produk Kaspersky mendeteksi sebanyak 13.015.667 insiden lokal pada komputer partisipan KSN di Indonesia, yang menempatkan Indonesia di posisi ke-66 secara global.
Meskipun terjadi penurunan ancaman online dan lokal domestik, Kaspersky mengingatkan bahwa jumlah pendeteksian masih relatif tinggi. Mengingat populasi Indonesia yang besar dan penetrasi internetnya yang tinggi, data dan informasi sensitif menjadi sasaran menarik bagi para penjahat siber.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kaspersky gagalkan 7 juta ancaman daring targetkan pengguna Indonesia