Oleh karena itu, DP3A, aparat kewilayahan, Kemenag, dan stakeholder lainnya berkolaborasi untuk terus menerus mengedukasi masyarakat terkait pernikahan anak.
"Kami juga dibantu oleh Puspaga yang diketuai Umi Oded untuk konseling dan mengedukasi tak hanya dari pelaku anak, tapi juga kepada keluarganya. Pendidikan seks ini penting, jangan dianggap tabu," tuturnya.
Pendidikan Seks
Hal senada diungkapkan Koordinator Pandawa Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Pathah Pajar Mubarok yang menyebut pendidikan seks sebenarnya harus diberikan sejak anak berusia dini atau tingkat PAUD.
"Untuk di SD dan PAUD, sex education itu memang masuk ke dalam muatan pembelajaran, jadi tidak secara vulgar. Sebagai contoh, di PAUD itu kita kenalkan tentang konsep keamanan diri melalui nyanyian: 'Sentuhan boleh, sentuhan tidak boleh' itu merupakan sex education. Apa yang boleh dipegang dan yang tidak boleh dipegang," ucap Pathah.
Sedangkan di tingkat SD lebih ditekankan perannya oleh wali kelas. Di tingkat SMP, Disdik Kota Bandung bekerja sama dengan Kedokteran Unpad menjalankan program "Hebat" (hidup sehat bersama sahabat), dengan salah satu SMP yang intens melaksanakan program tersebut yaitu SMPN 51.
Program Hebat dilaksanakan dua kali dalam setahun, semester satu diajarkan tentang pendidikan pencegahan penyalahan narkoba. Lalu, semester dua tentang materi kesehatan reproduksi yang diberikan saat anak berada di jenjang kelas VIII.
"Sudah lama kita bekerja sama dengan Kedokteran Unpad menjalankan program Hebat sejak 2010. Isinya materi pencegahan dalam penyalahgunaan narkoba dan kesehatan reproduksi yang di dalamnya ada "sex education"," ucapnya.
Pathah menambahkan, peran orang tua juga sangat penting dalam pendidikan seks, oleh karena itu, dinas pendidikan juga memasukkan parenting (pendidikan yang dilakukan orang tua) ke dalam program sekolah.
DP3A Kota Bandung: Mayoritas pernikahan dini akibat pergaulan bebas
Jumat, 21 Juli 2023 14:30 WIB