Jakarta (ANTARA) - Pelari putra Indonesia asal NTB (Nusa Tenggara Barat) Yad Hapizudin terpacu untuk meraih prestasi lebih banyak usai meraih medali emas dalam kejuaraan Singapore Open Track and Field Championship 2025 di National Stadium, Singapore Sports Hub, Singapura, 24-25 April.
"(medali emas) Ini (hasil) try out pertama saya setelah bergabung di pelatnas, Alhamdulillah semuanya berjalan lancar," kata Yad Hapizudin dalam keterangan tertulis Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) yang diterima di Jakarta, Jumat.
Atlet muda asal NTB itu membuktikan kemampuannya bersaing di level internasional saat menjadi yang tercepat untuk merebut meraih emas pada nomor 1.500 meter.
Ia menginginkan agar perolehan medali emas tersebut menjadi pemacu bagi dirinya untuk bisa berkembang dan berprestasi lagi pada kejuaraan-kejuaraan selanjutnya.
Prestasi itu juga menjadi momentum penting dalam karir Hapizudin karena ajang tersebut merupakan debutnya dalam kejuaraan atlet tingkat senior di level internasional.
Keikutsertaan Hapizudin sebagai salah satu dari 15 atlet nasional yang dikirim untuk berkompetisi dalam ajang tersebut merupakan bagian dari persiapan untuk memenuhi limit kualifikasi SEA Games 2025 yang akan digelar di Thailand.
Hapizudin kini menjadi bagian dari atlet pelatnas atletik Indonesia dan tengah menjalani pemusatan latihan di Pangalengan, Jawa Barat.
Kiprahnya dalam dunia atletik bermula dari ajang SAC Indonesia, sebuah kompetisi atletik terbesar di Indonesia yang digagas oleh DBL Indonesia bekerja sama dengan Pertamina serta didukung oleh PB PASI.
Setelah menjuarai SAC Indonesia 2022, Hapizudin juga terpilih mengikuti program training camp di Australia, sebagai bentuk apresiasi dari Energen Champion, PB PASI, dan DBL Indonesia.
Ia menginginkan agar perolehan medali emas tersebut menjadi pemacu bagi dirinya untuk bisa berkembang dan berprestasi lagi pada kejuaraan-kejuaraan selanjutnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Raih emas di Singapore Open pacu Hapizudin berprestasi lebih banyak