Luhut mengungkapkan ketahanan ekonomi Indonesia dicapai melalui lima pilar, yaitu industrialisasi, digitalisasi, interkoneksi, distribusi ekonomi, dan dekarbonisasi. Sejalan dengan hal itu, Indonesia kini tengah mengedepankan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi.
“Digitalisasi ini membuat pemerintahan ini lebih transparan, itu tujuannya. Dengan digitalisasi meminimalisir kemungkinan sogok-sogok, sehingga akan membuat generasi anda (konten kreator TikTok Indonesia) lebih baik dari generasi sebelumnya,” ungkapnya.
Luhut mengemukakan sejumlah program digitalisasi yang dikembangkan pemerintah, mulai dari e-catalog yang membuat pengeluaran pemerintah lebih efisien dan transparan, Simbara yang meningkatkan kualitas data pertambangan, Simirah yang meningkatkan efisiensi distribusi minyak goreng, National Logistic Ecosystem (NLE) meningkatkan efisiensi pelabuhan dan konektivitas, hingga Online Single Submission (OSS) sebagai upaya percepatan proses investasi.
Ia juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emisi dengan mempercepat dekarbonisasi.
Di hadapan para kreator konten TikTok, Luhut menyampaikan bahwa dirinya berbicara dengan banyak negara, termasuk Amerika dan Eropa untuk tidak mendikte Indonesia mengenai lingkungan dan agar fokus pada negara mereka sendiri. Pernyataan tersebut disambut tepuk-tangan meriah para konten kreator.
“Kadang kita tidak melihat potensi yang dimiliki Indonesia. Negara ini ‘sakti’, tapi kadang anda sendiri yang memandang rendah negara anda. Anda generasi muda Indonesia harus memahami betapa kayanya negara kita ini. Negara ini sangat besar, tidak ada yang bisa mempermainkan negara kita,” kata Luhut seraya menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membuat aturan yang merugikan generasi masa depan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luhut minta kreator TikTok buat konten yang tidak timbulkan pertikaian