Tokyo (ANTARA) - Salah satu calon jamaah haji warga negara Indonesia (WNI) di Jepang, Rahmah, menceritakan kisahnya yang mendaftar haji tanpa antre.
“Alhamdulillah saya insya Allah tahun ini berhaji dari Jepang,” kata Rahmah saat ditemui dalam persiapan haji atau manasik di Balai Indonesia, Tokyo, Minggu.
Ia mengaku sudah mendaftar haji di Indonesia sejak lama dan antrean bertambah panjang setelah pandemi COVID-19.
Pada 2022, Rahmah dan keluarga pindah ke Jepang mengikuti suami yang bekerja dan saat itu tidak ada pemberangkatan haji.
Kemudian pada Desember masih pada tahun yang sama, ia berkesempatan untuk melaksanakan ibadah umroh dari Negeri Sakura Itu.
“Di situ kami utarakan keinginan kami untuk berhaji dan diberi tahu oleh pihak tur kemungkinan masih lama antreannya karena sudah sejak 2019. Namun, mereka mengatakan akan mengabari jika ada kuota,” katanya.
Empat bulan berselang, WNI yang tinggal di Shibuya, Tokyo, itu mendapatkan surat elektronik dari pihak tur bahwa masih terdapat kuota dan tidak berpikir panjang, ia langsung mendaftar.
Karena itu pula, dia mencabut pendaftaran haji di Indonesia agar memberi kesempatan bagi jamaah untuk yang belum mendapatkan kuota untuk mendaftar.
“Karena adanya corona ini, antrean tambah jadi 30 tahun lagi. Kalau 30 tahun lagi, saya enggak tahu apa usia saya sampai,” katanya.