Salah satu bangunan pondok tepat di depan makam sang pendiri dan menjadi bangunan utamanya, bahkan masih berdiri kokoh mengelilingi bangunan pondok lain serta masjid, serupa saat pertama kali dibangun, meski sudah beberapa kali mengalami renovasi.
Pemimpin Pondok Pesantren Al-Baqiyatus Sholihat, KH Jamaluddin Nawawi bin KH Raden Ma'mun Nawawi bercerita banyak tentang kisah kehidupan serta perjuangan ayahnya itu.
Lahirnya Laskar Hizbullah
KH Raden Ma'mun Nawawi atau yang akrab disapa Mama Cibogo (mama adalah panggilan untuk sesepuh ulama atau tokoh laki-laki di tatar Sunda), sedangkan Cibogo adalah nama kampung tempat kelahirannya, turut berperan aktif dalam pembentukan Laskar Hizbullah.
Di pondok pesantren miliknya, para Laskar Hizbullah mendapatkan pelatihan militer, mental, serta pendalaman ibadah dan Mama Cibogo sendiri yang menggembleng laskar pejuang itu.
Pelatihan fisik Laskar Hizbullah dilakukan di perkebunan karet yang kala itu lokasinya masih di area pesantren, hanya berjarak sekira 20-30 meter dari makam Mama Cibogo, sedangkan latihan mental dan spiritual di bangunan utama pondok.
"Dulunya itu perkebunan karet, di situ Laskar Hizbullah digembleng fisiknya, di belakang makam ayah saya. Sekarang sudah jadi kampung warga," kata KH Jamaluddin Nawawi, dalam perbincangan dengan Antara.
Pelatihan Laskar Hizbullah digagas Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang saat itu dinahkodai KH Hasyim Asy'ari. Pelatihan dimulai 28 Februari 1945, diikuti sekitar 500 santri dan pemuda. Kala itu, setiap pesantren se-Jawa dan Madura mengirim lima orang utusan untuk mengikuti pelatihan.
Spektrum - Menanti persetujuan Gelar Pahlawan Nasional ulama pejuang asal Bekasi
Oleh Pradita Kurniawan Syah Jumat, 14 April 2023 10:30 WIB