Dipilihnya Pondok Pesantren Al-Baqiyatus Sholihat sebagai tempat pelatihan, selain lokasinya yang strategis karena dekat pusat pemerintahan militer Jepang, sosok Mama Cibogo secara emosional juga dekat dengan KH Hasyim Asy'ari.
Mama Cibogo adalah santri di Pesantren Tebuireng, Jawa Timur, yang diasuh KH Hasyim Asy'ari pada 1936. Ia juga teman sejawat dari KH Wahid Hasyim, putra Pendiri Nahdlatul Ulama itu.
Selain menggembleng fisik, Mama Cibogo juga ditugaskan oleh Kiai Hasyim untuk membina mental dan menempa spirit perjuangan para laskar.
Selain berlatih perang, laskar ini juga dilatih bahan peledak serta mengaji di malam hari bersama ulama dan setelah tiga bulan menjalani pelatihan, mereka diperkenankan kembali ke daerah masing-masing untuk membuat pelatihan serupa. Mereka ditugaskan melatih milisi di daerah asal.
Laskar Hizbullah diterjunkan ke berbagai medan pertempuran, seperti di Surabaya saat perang 10 November 1945. Di bawah komando Bung Tomo, Surabaya menjadi daerah terbanyak alumni pelatihan dari pesantren Cibogo, Kecamatan Cibarusah.
Begitu pula di daerah lain, seperti Jombang di bawah pimpinan KH Wahid Hasyim dan di Bekasi sendiri di bawah komando KH Noer Alie. Dari situ terlihat nyata peran Laskar Hizbullah dalam mengusir penjajah.
Riwayat Mama Cibogo
Mama Cibogo lahir pada Kamis, Bulan Jumadil Akhir 1330 Hijriah atau 1912 Masehi dari pasangan Raden Haji Anwar dan Hajah Romlah. Dari silsilah ayahnya, Mama Cibogo terhubung hingga Rasulullah.
Ia adalah keturunan ke-12 dari Sunan Gunung Jati atau ke-11 dari Raja Pertama Kesultanan Banten Maulana Hasanudin, dan keturunan ke-36 dari Rasulullah.
Spektrum - Menanti persetujuan Gelar Pahlawan Nasional ulama pejuang asal Bekasi
Oleh Pradita Kurniawan Syah Jumat, 14 April 2023 10:30 WIB