Jakarta (ANTARA) - "Kepada bapak bernama Gilang yang anaknya terpisah, anaknya ada di dekat podium, umur kira-kira 4 tahun. Berasal dari Kapuk, Jakarta Barat," kata seorang petugas Masjid Istiqlal, Jakarta, usai shalat Idul Fitri pada Senin.
Sang anak memakai kemeja lengan pendek bergaris, celana panjang cokelat dan kopiah putih itu tampak pasrah dengan memegang kedua tangannya.
Anak tersebut, bernama Asraf, tampak berkeringat, entah karena berlari mencari orang tuanya atau berlari untuk menjelajahi ruang-ruang di masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
"Sekali lagi orang tua bernama Gilang yang mungkin masih cari anaknya, saat ini anaknya ada di podium," kata si petugas.
Dengan banyaknya jemaah yang berlalu lalang usai shalat Id, cukup sulit untuk menemukan orang yang terpisah dari keluarga atau kelompok tanpa bantuan pengeras suara.
Apalagi tahun ini, masjid Istiqlal sudah membolehkan 150 ribu orang atau sekitar 75 persen dari total kapasitas 250 ribu orang untuk melaksanakan shalat Id. Jemaah melaksanakan shalat hingga lantai 4 masjid Istiqlal.
Orang tua Asraf belum muncul, sudah ada permintaan pencarian baru.
"Putri Prapinda, umur 19 tahun ditunggu mamahnya di tempat shalat tadi terima kasih," kata si petugas.
Kemudian secara berurutan kembali permohonan pencarian orang disuarakan.
"Ada bapak yang terpisah dari anaknya bernama Baco. Lah bapaknya malah pergi nyari. Sekali lagi, sudah terpisah anak yang bernama Baco, bapaknya bernama Andri, kalau ada yang nemu anak bernama Baco," kata sang petugas.
Permintaan pencarian orang masih terus bergaung hingga sekitar 30 menit.
Mulai dari mencari Muhammad Raul dari Bekasi yang ditunggu kakaknya di depan mimbar, ibu Uhriyah dari Tangerang yang ditunggu keluarganya di Hotel Sriwijaya, Muhammad Adam dari Pangkalan jati yang ditunggu keluarganya di area lantai utama, Ikro asal Mangga Dua yang ditunggu abi dan uminya di pintu Al Fattah dan beragam pengumuman pencarian lainnya.
Untunglah setelah sekitar 15 menit menunggu, bapak dari Asraf tergopoh-gopoh mendatangi sang anak.
"Saya tadi lagi shalat di lantai 3, selesai shalat lalu ke toilet tapi begitu saya kembali dari toilet dia sudah nggak ada," kata Gilang (24 tahun).
Asraf L Sabiq yang berusia 5 tahun ternyata sudah berlari ke lantai bawah saat ceramah Idul Fitri yang dipimpin oleh khotib Noor Achmad dengan tema "Semangat Kerukunan Berbangsa dan Bernegara".
"Saya cari-cari ke bawah, saya sudah lapor dan nunggu di depan tadi sekitar hampir sejam, saya juga keliling-keliling, mutar-mutar tapi gak ketemu, lalu tadi ada yang ngasih tahu nama saya disebut di sini," ungkap Gilang.
Gilang bersama istrinya bernama Uti mengaku rutin menunaikan shalat Id di masjid Istiqlal sebelum pandemi COVID-19. Mereka bertiga naik motor dari rumah di kawasan Kapuk untuk sampai ke masjid Istiqlal. Namun Idul Fitri kali ini adalah kali pertama Asraf datang ke masjid Istiqlal.
Momen perdana
Pelaksanaan shalat Id di Masjid Istiqlal pada tahun ini merupakan yang perdana pasca pandemi COVID-19 dan setelah Masid Istiqlal selesai direnovasi.
"Shalat Idul Fitri secara bersama-sama seperti ini adalah yang pertama dan juga diselenggarakan dengan pelonggaran tanpa ada pembatasan ini, harus kita syukuri karena dua tahun kemarin kita tidak bisa melakukan Idul Fitri dengan cara yang leluasa," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi yang juga ikut melaksanakan shalat Id di masjid Istiqlal.
Selain Zainut Tauhid Sa'adi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga melaksanakan shalat Id di Istiqlal. Wapres bahkan sempat mengumandangkan takbir selama sekitar 10 menit sebelum shalat dimulai.
Wapres yang mengenakan sarung hitam, jas hitam, kopiah hitam serta syal putih mengambil tempat di baris paling depan di samping Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Di jajaran saf depan, hadir juga juga Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad.
"Ini pertama kali dibuka setelah dua tahun, ini kan bagus momentumnya, tapi ya kami memang tidak ada komunikasi dengan Presiden. banyak yang kecewa, menteri-menteri juga tak ada, tokoh-tokoh kurang, wapresnya yang ada," kata Fadel.
Memang hanya sedikit pejabat negara yang menunaikan shalat Id di Istiqlal. Pejabat negara yang hadir antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, para duta besar negara sahabat serta pimpinan lembaga tinggi negara.
Meski hanya sedikit pejabat negara, namun umat tampak antusias untuk mendatangi masjid Istiqlal sejak pagi. Tempat shalat penuh hingga lantai 4 baik untuk pria maupun wanita.
Dalam khotbahnya, khotib shalat Id Noor Achmad memang Idul Fitri juga menjadi momentum islah antara kelompok, golongan agama, suku bangsa satu yang lain.
"Idul fitri harus menjadi momentum bersama melahirkan kesadaran bahwa sesungguhnya kita berasal dari penciptaan yang sama, fitrah kejadian yang sama, umat yang satu umat ciptaan Allah SWT," kata Achamd.
Apalagi menurut Achmad, puasa mengajarkan tentang kesatuan orientasi, persamaan pandangan dan keberasamaan dalam pengabdian.
"Puasa yang hanya menahan lapar dan dahaga tidak ada artinya kalau tidak mampu mengendalikan lisan dan berbuat yang tidak baik. Ghibah, menyebar hoax dan perbuatan lain yang dilarang agama," tambah Achmad.
Istiqlal yang dibanggakan
Setelah selesai shalat Id, sebagian besar jemaah tidak langsung pulang ke tempat masing-masing namun menyempatkan diri untuk berfoto di dalam maupun di luar masjid. Apalagi masjid Istiqlal baru selesai direnovasi.
Presiden Joko Widodo sendiri yang meresmikan renovasi Masjid Istiqlal pada 7 Januari 2021. Renovasi tersebut adalah renovasi pertama sejak dibangun 42 tahun silam.
Renovasi Masjid Istiqlal dimulai pada Mei 2019 dan berlangsung selama 14 bulan yang meliputi pekerjaan penataan kawasan, struktur, arsitektur, "mechanical electrical plumbing" (MEP), termasuk tata udara dan tata cahaya, pekerjaan interior,serta "signage" dengan anggaran Rp511 miliar.
Di bagian luar masjid, renovasi tampak terlihat dengan "menghijaukan" pekarangan masjid dengan menghadirkan pepohonan dan rumput hijau. Selain pepohonan, pengurus juga menyediakan tempat duduk di sejumlah titik sehingga lebih "ramah" terhadap pengunjung.
Selain itu dibangun tempat penitipan sepatu dan barang di dekat pintu masuk Al-Fattah.
Di sisi timur dibangun lantai bawah tanah dua lantai untuk parkir kendaraan pengunjung sementara di atasnya ada lapak bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berjualan.
Masjid Istiqlal juga dipasangi elevator dengan lapisan kaca transparan menuju lantai 2 atau area shalat. Elevator tersebut sesungguhnya dikhususkan bagi manula atau penyandang disabilitas namun pada kenyataannya masyarakat yang sehat tanpa kesulitan berjalan juga menggunakan fasilitas tersebut.
Memasuki area dalam masjid, 12 tiang pancang di dalam masjid Istiqlal kini dilapisi besi alumunium sehingga memantulkan cahaya ke seluruh area shalat. Di tiang-tiang pancang itu, barisan Al-Quran tersusun rapi.
Bagian langit-langit masjid juga dipercantik dengan ditambahkan lampu-lampu yang berkilau.
Renovasi memang difokuskan di bagian luar masjid yang luasnya mencapai 30 persen dari total luas Masjid Istiqlal yaitu 91.629 meter persegi. Sementara renovasi di bangunan masjid lebih difokuskan untuk memperindah dan mempercantik bangunan.
Misalnya, marmer yang melapisi lantai dan dinding masjid digosok agar lebih berkilau, sedangkan marmer yang rusak diganti dengan yang baru.
Di bagian depan tempat shalat dekat podium, dipajang potongan besar kiswah atau kain penutup kabah dari Mekkah, Arab Saudi. Kain dengan benang emas itu tampat bersinar menarik perhatian siapapun yang memandangnya.
Kubah di atas Masjid Istiqlal juga saat ini sudah dipasangi lampu sehingga pada malam hari, kubah menjadi cantik dan indah apalagi warna lampunya dapat diganti dengan aplikasi dari ponsel.
Sistem kelistrikan juga disesuaikan dengan teknologi terbaru yang lebih hemat daya. Bahkan, sebagian energi berasal dari tenaga surya.
Selanjutnya sistem suara di Masjid Istiqlal juga dipasang di sekeliling masjid sehingga di mana pun posisi shalat, jemaah bisa mendengar suara khotib dan imam dengan baik. Sebanyak 100 CCTV juga dipasang di berbagai titik.
Presiden Jokowi menegaskan renovasi Masjid Istiqlal dengan anggaran Rp511 miliar itu bukan untuk gagah-gagahan.
"Renovasi Masjid Istiqlal agar menjadi semakin megah bukan untuk gagah-gagahan. Bukan hanya menjadi kebanggaan umat Islam, tetapi juga kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, kebanggaan bangsa kita Indonesia," kata Presiden.
Presiden mengingatkan bahwa Masjid Istiqlal dibangun sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT karena Indonesia telah mencapai kemerdekaan. Semangat tersebut terekam pada 1953 ketika para tokoh muslim berkumpul untuk mencetuskan ide mendirikan sebuah masjid sebagai simbol kemerdekaan dengan nama Istiqlal.
Dalam Bahasa Arab, Istiqlal memiliki arti kemerdekaan. Presiden Jokowi pun berharap Masjid Istiqlal bukan hanya megah secara fisik, melainkan jadi sarana untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT serta sebagai tempat pemberdayaan umat dan pelopor dakwah moderasi muslim dunia.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Masjid Istiqlal harus menjadi contoh dari masjid-masjid negara lain di dunia dalam mengembangkan syiar Islam yang menyejukkan, yang membangun toleransi, dan membangun perdamaian," ungkap Jokowi.
Salah satu perdamaian yang diimpikan tentu termasuk pertemuan orang tua dan anaknya yang hilang, seperti yang terjadi kepada Gilang dan Asraf.
Akhirnya, selamat Idul Fitri dan berkumpul bersama keluarga.
Spektrum - Anak terpisah hingga hasil renovasi Masjid Istiqlal yang membanggakan
Oleh Desca Lidya Natalia Senin, 2 Mei 2022 12:35 WIB