Pemprov Jawa Barat menyatakan bahwa puncak arus balik Lebaran 2024 di Jawa Barat yang diperkirakan berlangsung pada Minggu (14/4) dan Senin (15/4), relatif terkendali dengan penanganan antara Polda Jabar, Dinas Perhubungan Provinsi Jabar serta kabupaten/kota.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan kepadatan arus balik sendiri mulai terjadi sejak Sabtu (13/4) di beberapa titik perlintasan jalur di Jabar.
Baca juga: 649.101 kendaraan di tol Jabotabek-Jabar sampai H+3 Lebaran
"Memang terjadi kepadatan karena volume kendaraan yang meningkat pada jam-jam tertentu sejak hari Sabtu. Kepadatan terjadi akibat bertemunya pemudik yang kembali, ditambah dengan kendaraan yang berwisata dan bersilaturahmi jarak dekat. Rata-rata ada 30.000 sampai 45.000 kendaraan yang melintas setiap hari di masa arus balik," kata Herman di Bandung, Selasa.
Kepolisian dan dinas perhubungan sendiri memberlakukan sistem buka tutup arus kendaraan di lapangan jika diperlukan untuk mengurai kepadatan.
"Buka tutup itu diberlakukan jika diperlukan, jadi tidak selamanya diterapkan," ucap Herman.
Pengaturan lalu lintas difokuskan terutama pada titik-titik rawan kemacetan, seperti kawasan Puncak Bogor, beberapa di titik jalur Cileunyi-Tasikmalaya antara lain Limbangan dan Gentong, jalur Tol Jakarta-Cikampek, terutama gerbang tol utama Cikampek, Tol Cipali, Tol Palikanci, dan sejumlah titik di objek wisata.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan kepadatan arus balik sendiri mulai terjadi sejak Sabtu (13/4) di beberapa titik perlintasan jalur di Jabar.
Baca juga: 649.101 kendaraan di tol Jabotabek-Jabar sampai H+3 Lebaran
"Memang terjadi kepadatan karena volume kendaraan yang meningkat pada jam-jam tertentu sejak hari Sabtu. Kepadatan terjadi akibat bertemunya pemudik yang kembali, ditambah dengan kendaraan yang berwisata dan bersilaturahmi jarak dekat. Rata-rata ada 30.000 sampai 45.000 kendaraan yang melintas setiap hari di masa arus balik," kata Herman di Bandung, Selasa.
Kepolisian dan dinas perhubungan sendiri memberlakukan sistem buka tutup arus kendaraan di lapangan jika diperlukan untuk mengurai kepadatan.
"Buka tutup itu diberlakukan jika diperlukan, jadi tidak selamanya diterapkan," ucap Herman.
Pengaturan lalu lintas difokuskan terutama pada titik-titik rawan kemacetan, seperti kawasan Puncak Bogor, beberapa di titik jalur Cileunyi-Tasikmalaya antara lain Limbangan dan Gentong, jalur Tol Jakarta-Cikampek, terutama gerbang tol utama Cikampek, Tol Cipali, Tol Palikanci, dan sejumlah titik di objek wisata.