Jakarta (ANTARA) - Duet co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo berencana untuk mencatatkan saham perdana (Intitial Public Offering/IPO) PT Aplikasi Karya Anak Bangsa di dua negara.
"Memang aspirasi Kevin dan saya, satu listing sudah pasti harus di sini karena Gojek itu milik Indonesia, untuk Indonesia, dan harus bisa berkontribusi untuk di bursa saham di Indonesia," ujar Andre dalam temu media perayaan Hari Ulang Tahun ke-9 Gojek di Jakarta, Sabtu.
Andre menilai peluang Gojek sebagai perusahaan besar bidang teknologi yang pertama terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat menarik dan belum pernah ada sebelumnya.
Selain itu, Gojek juga menyatakan pemberian kesempatan bagi semua orang untuk bisa berpartisipasi dalam kesuksesan berikutnya dalam Gojek.
Namun, Andre masih enggan menyebutkan negara lain yang akan menjadi lokasi Gojek untuk mencatatkan saham.
"Kalau dual listing-nya sedang dipertimbangkan. Di mana-nya belum tahu karena tergantung dari pasar," kata Andre.
Gojek telah mencetak kontribusi margin positif di hampir seluruh layanan utamanya, yaitu pesan-antar makanan dan minuman, pembayaran, serta layanan transportasi dalam jaringan.
Gojek juga telah berhasil mencetak dua kali lipat pertumbuhan pendapatan dalam satu tahun terakhir.
Hingga kuartal ketiga 2019, aplikasi dan ekosistem Gojek telah diunduh oleh lebih dari 155 juta pengguna, dengan lebih dari dua juta mitra pengemudi, lebih dari 500.000 mitra pelaku usaha, dan lebih dari 60.000 penyedia layanan di Asia Tenggara.
Baca juga: Gojek tetapkan Andre dan Kevin gantikan Nadiem Makarim
Baca juga: Nadiem Makarim terima tawaran jadi menteri dan mundur dari Gojek