Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur melakukan tes urine terhadap seluruh kepala desa di Cianjur sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungan pemerintahan desa.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Cianjur Dendi Kristanto di Cianjur, Kamis, mengatakan seluruh kepala desa di Cianjur wajib menjalani tes urine sesuai instruksi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT).
"Pelaksanaan tes urine menunggu jadwal dari BNNK Cianjur. Setelah terjadwal seluruh kepala desa akan menjalani secara bertahap, guna memastikan seluruh aparat desa bebas narkoba," katanya.
Dia menjelaskan teknis pelaksanaan masih dibahas, termasuk pilihan dikumpulkan seluruhnya dalam satu lokasi atau pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan agenda resmi pemerintah daerah agar 356 kepala desa dapat dipastikan bebas narkoba dari hasil tes.
Meski belum ada jadwal pasti, pihaknya meminta seluruh kepala desa bersiap dan mendukung langkah pemerintah daerah untuk menciptakan Cianjur bebas narkoba dan sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyatakan perang terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
“Kepala desa dan aparatur desa harus menjadi contoh bagi masyarakat sekitar serta menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba dan menyatakan perang terhadap peredaran narkoba," katanya.
Meski hingga saat ini, belum ada laporan atau kasus kepala desa dan aparat desa terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba, namun pihaknya dalam setiap kegiatan selalu mengimbau dan mengingatkan agar menjauhi dan memerangi narkoba.
Pihaknya berharap berbagai kalangan di Cianjur dapat menekan dan meminimalisir peredaran narkoba, obat terlarang, dan minuman keras di wilayah Cianjur dengan melapor ketika mendapati hal yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggalnya.
"Termasuk ketika mendapati ada aparat atau kepala desa sekalipun yang melanggar, silahkan laporkan ke kami atau ke aparat kepolisian, meski hingga saat ini kami belum pernah mendapat laporan adanya aparat atau kepala desa yang terjerat narkoba," katanya.
