Dari hasil evaluasinya hingga Super League pekan ketujuh, Video Assistant Referee (VAR) harus berani mengintervensi wasit utama yang memimpin pertandingan, apabila ada keputusan yang kurang tepat.
Misalnya, kaca mata wasit utama memutuskan sebuah insiden berakhir hukuman penalti, namun sebenarnya VAR dapat melakukan intervensi sebagai bukan penalti karena mungkin pemain yang dilanggar melakukan diving dan semacamnya.
"Makanya kami lagi-lagi bilang ke wasit bahwa mereka harus percaya diri," kata pria berusia 66 tahun itu.
"Kami minta ke VAR supaya jangan lakukan itu terlalu sering. Cuma ketika ada kesalahan yang jelas dan sangat terlihat. Tapi di waktu berbeda, mereka akan bertanya, kenapa Anda tidak mengintervensi?"
"Makanya di sini yang harus mereka tingkatkan supaya kita bisa meminimalisasi kesalahan. Ini salah satu yang jadi perhatian kami, VAR juga harus percaya diri ketika melakukan intervensi," tambah dia.
Borneo FC memimpin klasemen Super League dengan 18 poin dari enam pertandingan. Pesut Etam memimpin enam poin dari PSIM Yogyakarta yang menjadi pesaing terdekat mereka di peringkat kedua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ogawa nilai kinerja wasit Super League tak sesuai ekpektasi
