Bandung (ANTARA) - Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Provinsi Jawa Barat menegaskan perlunya berbagai insentif bagi maskapai, sebagai pemikat untuk mereka mau terbang dan juga mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
"Perlu ada insentif. Hal ini untuk mendorong mendatangkan maskapai," kata Kepala Biro BIA Jawa Barat Deny Hermawan saat dikonfirmasi di Bandung, Selasa.
Berbagai insentif untuk mendorong mendatangkan maskapai itu dan kini tengah diperjuangkan, kata Deny, di antaranya kebijakan clustering umrah, dan harga bahan bakar pesawat (avtur) yang sama dengan di Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
"Itu semua sedang kami upayakan, serta berbagai insentif lainnya untuk kepastian pendapatan rute penerbangan dari/ke Kertajati," ujar dia.
Selain itu, kata Deny lagi, juga terus dilakukan pembuatan paket wisata ke objek-objek wisata setempat melalui Kertajati yang terintegrasi antara destinasi wisata, resto, dan fasilitas lainnya.
Berbagai upaya ini, kata Deny, terus diupayakan oleh Pemprov Jabar dan juga BIJB Kertajati, terlebih setelah berhentinya semua penerbangan domestik sejak 2 Juni 2025 dan menyisakan satu penerbangan internasional menuju Singapura.
Saat ini yang dilakukan oleh BIJB Kertajati untuk menjawab tantangan yang tengah terjadi, kata dia, adalah melakukan efisiensi maksimal dengan tetap mengedepankan prinsip 3S + 1C ( security, services, safety + compliance).
"Serta senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah daerah maupun pemerintah Pusat untuk pembagian rute, kebijakan harga avtur demi eksistensi BIJB ke depannya," ujar Deny pula.
Sebelumnya, Deny mengatakan sudah tidak ada penerbangan domestik dari dan menuju BIJB Kertajati sejak tanggal 2 Juni 2025 sampai waktu yang tidak ditentukan.
Hal itu, dipastikan setelah pada tanggal tersebut maskapai Super Air Jet yang melayani penerbangan ke Medan, Denpasar, dan Balikpapan (Kalimantan Timur) berhenti beroperasi dari dan ke BIJB Kertajati.
Penghentian penerbangan domestik ini, kata dia, dikarenakan keterbatasan armada dari maskapai yang sebelumnya melayani di Bandara Kertajati, yakni Lion Air, Super Air Jet, Citilink, Air Asia, dan Malaysia Airlines. Meskipun dirinya tidak menyangkal okupansi di bandara tersebut rendah.
Meskipun demikian, Deny mengatakan Bandara Kertajati masih melayani satu penerbangan internasional menuju Singapura yang terbang tiap Selasa dan Sabtu oleh maskapai Scoot.
Baca juga: Kunjungan wisatawan mancanegara via Bandara Kertajati turun
Baca juga: Sudah tak ada penerbangan domestik di Bandara Kertajati sepi sejak 2 Juni 2025
Baca juga: Menko AHY: Tahap awal pengembangan MRO Kertajati Majalengka fasilitasi helikopter