“Setiap hari ada sekitar 70 ton sampah lama yang kami olah menjadi tanah uruk. Ini untuk memperpanjang usia pakai Sarimukti dari tiga tahun menjadi empat tahun," katanya.
Herman menegaskan upaya di tingkat regional, tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan langkah serius dari kabupaten/kota untuk menangani sampah.
Ia menilai pengelolaan di Bandung Raya sudah cukup baik, tetapi wilayah seperti Kota Cirebon masih mengandalkan TPA terbuka (open dumping), yakni Kopi Luhur yang belum memenuhi standar.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), lanjut dia, sudah meminta Pemkot Cirebon bersama Pemprov Jabar bergerak cepat agar dalam enam bulan ke depan TPA Kopi Luhur bisa menerapkan sistem sanitary landfill yang lebih aman.
“Kalau belum bisa optimal, minimal ada political will (dari Pemkot Cirebon) di APBD perubahan untuk mulai penganggaran. Penutupan dan pengurukan bisa dimulai secara konvensional sembari menuju sistem yang lebih baik," ucap dia.
Baca juga: Sekda Jabar sebut usia TPA Sarimukti tinggal 41 hari
Baca juga: Sampah Ramadhan-Lebaran 2025 ke Sarimukti alami penurunan
Baca juga: Gunungan sampah di Sarimukti longsor dibenarkan Sekda Jabar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemrov Jabar: Zona 5 Sarimukti disiapkan atasi sampah di Bandung Raya
