Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada pekan depan.
IHSG ditutup menguat 40,02 poin atau 0,46 persen ke posisi 8.660,50. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,27 poin atau 0,15 persen ke posisi 848,36.
“Tekanan global mereda, setelah The Fed memangkas suku bunga. Bursa sempat turun karena investor dianggap sudah priced in, namun hari ini IHSG terapresiasi kembali. Aliran dana asing mulai masuk ke Bursa,” ujar Pengamat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Reydi mengatakan pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada pekan depan, serta menantikan momentum akhir tahun yang bisa ramai fenomena window dressing.
Di sisi lain, pelaku pasar menantikan konsistensi inflow asing ke pasar modal Indonesia, supaya menambah kuat menopang IHSG.
Selain itu, pelaku pasar juga mencermati kinerja akhir tahun perusahaan- perusahaan tercatat (emiten) di pasar modal Indonesia.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang naik sebesar 5,58 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 1,18 persen dan 1,05 persen.
Sedangkan tiga sektor melemah yaitu sektor teknologi paling dalam sebesar 1,75 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor infrastruktur yang turun masing-masing sebesar 1,10 persen dan 0,99 persen.
