Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia
IHSG ditutup menguat 43,74 atau 0,51 persen ke posisi 8.700,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,90 poin atau 1,05 persen ke posisi 856,96.
“Indeks saham di Asia sore ini ditutup melemah, menjelang pengumuman hasil pertemuan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, yang dapat berupa pemangkasan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya tahun ini,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari mancanegara, rilis data ekonomi AS menunjukkan peningkatan jumlah lowongan pekerjaan, bertolak belakang dengan prediksi penurunan dan semakin meredam ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut pada tahun depan.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan dua pemangkasan suku bunga acuan lagi dalam 12 bulan ke depan, dibandingkan dengan tiga yang diperkirakan sebelumnya.
Di sisi lain, masih ada harapan bahwa The Fed akan bersikap lebih lunak (dovish) pada tahun depan, dengan penasihat ekonomi utama Presiden AS Donald Trump yaitu Kevin Hassett yang menjadi kandidat terkuat pengganti ketua The Fed Jerome Powell pada Mei 2026, mengatakan bahwa melihat banyak ruang untuk menurunkan suku bunga secara substansial.
Dari dalam negeri, penjualan eceran tumbuh 4,3 persen year on year (yoy) pada Oktober 2025, tertinggi sejak bulan Juli dan lebih cepat dari laju kenaikan 3,7 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, yang menandakan kenaikan penjualan eceran selama enam bulan beruntun, ditopang oleh berbagai upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang naik sebesar 4,54 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing-masing sebesar 1,56 persen dan 1,08 persen.
Sedangkan, lima sektor melemah yaitu sektor keuangan turun paling dalam sebesar 1,40 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor kesehatan yang masing-masing turun 0,95 persen dan 0,76 persen.
