Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat seiring prospek ekonomi domestik yang tetap stabil.
IHSG ditutup menguat 77,93 poin atau 0,90 persen ke posisi 8.710,69.
Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,80 poin atau 0,92 persen ke posisi 855,07.
"IHSG menyentuh all time high (ATH) didukung oleh berbagai sentimen di berbagai emiten," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus alias Nico dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Di dalam negeri, Nico mengatakan prospek ekonomi domestik tetap stabil, namun berhati-hati, dengan momentum jangka pendek bergantung terhadap dukungan fiskal untuk menangani kerusakan parah akibat bencana alam di wilayah Sumatera, yang terburuk dalam lebih dari satu dekade.
Di sisi lain, para pelaku pasar menantikan rilis survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bulan November 2025, dan penjualan ritel Oktober 2025 dalam beberapa hari ke depan.
Dari mancanegara, pelaku pasar memusatkan perhatiannya terhadap pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 9-10 Desember 2025 pekan ini untuk mencermati arah kebijakan moneter The Fed.
Menurut CME FedWatch, ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed menguat dengan peluang penurunan 86,2 persen.
Dot plot terbaru akan menjadi perhatian utama karena menjadi dasar investor membaca arah suku bunga dan likuiditas global.
Di sisi lain, pelaku pasar bersikap waspada menjelang rilis data ekonomi penting dari mitra dagang utama yaitu China, termasuk data perdagangan Desember 2025 serta Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) pada pekan ini.
