Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengungkapkan sebanyak 263 dari 361 paket pekerjaan konstruksi tahun 2025 yang total anggarannya senilai Rp2,287 triliun, telah masuk dalam tahap kontrak.
Kepala Dinas Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat Agung Wahyudi menjelaskan, 263 paket pekerjaan tersebut terdiri dari 124 paket sudah selesai sepenuhnya dan 139 paket tengah berjalan di lapangan.
"Selain itu, terdapat 98 paket yang masih berada dalam proses pengadaan," kata Agung dalam keterangan di Bandung, Selasa.
Seluruh paket tersebut, katanya dirancang untuk memperkuat konektivitas, meningkatkan kualitas pelayanan jalan dan jembatan, serta menjaga kelancaran mobilitas masyarakat di seluruh wilayah Jawa Barat.
Agung menjelaskan bahwa ribuan kilometer ruas jalan provinsi membutuhkan penanganan berkelanjutan untuk memastikan tingkat kemantapan tetap terjaga.
DBMPR telah merancang program yang fokus pada rekonstruksi, rehabilitasi, pemeliharaan berkala, pemasangan marka, pelebaran, hingga pembangunan dan penggantian jembatan.
"Fokus kami adalah menjaga performa jalan dan jembatan tetap mantap, sekaligus mempercepat penanganan pada ruas yang memerlukan intervensi rekonstruksi, rehabilitasi, maupun pemeliharaan berkala. Dengan begitu, pelayanan infrastruktur bagi masyarakat Jabar semakin optimal," ujar Agung.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan, dari total paket yang disusun pada tahun anggaran 2025, terdapat 105 paket program murni, 139 paket hasil pergeseran, 60 paket hasil perubahan, serta 57 paket melalui Belanja Tidak Terduga (BTT dan BTT 2).
Paket-paket tersebut, tersebar pada pekerjaan jalan maupun jembatan dengan ragam kegiatan, mulai dari pembangunan pelengkap, penggantian jembatan, hingga peningkatan keselamatan jalan.
"Paket pergeseran menjadi kelompok terbesar dengan nilai mencapai Rp1,245 triliun. Porsi anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk rekonstruksi dan pelebaran jalan," katanya.
