Indramayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mendorong percepatan penurunan angka kemiskinan di daerah itu dengan menargetkan graduasi bagi 2.660 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap tahun melalui peran aktif pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Bupati Indramayu Nina Agustina dalam keterangannya di Indramayu, Kamis, mengatakan pencapaian target ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menekan angka kemiskinan secara nasional.
Baca juga: Mensos: Lumbung sosial Indramayu membantu percepatan penanganan bencana
Ia menjelaskan saat ini ada 266 pendamping PKH di seluruh Kabupaten Indramayu. Jika setiap pendamping bisa melakukan graduasi minimal 10 KPM per tahun, target tersebut dapat tercapai.
“Pendamping PKH memiliki peran strategis dalam mendorong KPM untuk keluar dari status kemiskinan,” katanya.
Menurutnya, upaya ini juga membutuhkan kolaborasi dan sinergisitas yang erat antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Sosial (Kemensos).
“Kami harus bekerja berbasis target. Pendamping harus mampu mengarahkan KPM agar mandiri, sehingga penurunan angka kemiskinan di Indramayu dapat tercapai dan berdampak pada tingkat nasional,” ujarnya.
Pemkab Indramayu, lanjut Nina, terus menunjukkan komitmen tinggi dalam penanganan kemiskinan melalui pembaruan data dan verifikasi lapangan.