Ia mengatakan pengolahan sampah organik di TPST Santiong menggunakan metode maggotisasi sedangkan untuk sampah anorganik diolah menjadi bahan bakar alternatif jumputan padat.
“Kemudian yang organik itu sebagian kita pakai untuk pakan magot, yang sebagian lagi karena tidak semuanya kita keringkan menjadi bahan bakar pada jumputan,” kata dia.
Ia mengatakan TPST Santiong juga mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif refuse-derived fuel (RDF) untuk dikirimkan ke pabrik semen sebanyak 15 ton dari pengolahan tersebut.